JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berupaya mendorong ketersedian perumahan layak huni dengan harga terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), atau rumah subisidi.
Salah satunya melalui penyaluran bantuan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) bagi pengembang perumahan bersubsidi di Indonesia.
"Program ini merupakan bentuk nyata keseriusan pemerintah untuk mewujudkan cita-cita terpenuhinya kebutuhan rumah bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama rumah terjangkau layak huni dan berkualitas bagi MBR," terang Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Terdapat beberapa bentuk bantuan PSU yang disalurkan Kementerian PUPR kepada pengembang perumahan bersubsidi.
Yaitu dapat berupa jalan lingkungan, drainase, sistem penyediaan air minum, prasarana dan sarana persampahan.
Baca juga: Tahun 2022 Lampaui Target, Kini Kuota Bantuan PSU Perumahan Bertambah
Sejauh ini, mulai dari tahun 2015-2021, Kementerian PUPR telah membangun PSU sebanyak 156.941 unit di berbagai wilayah Indonesia.
Angka tersebut tersaji di dalam situs Open Data Kementerian PUPR.
Dari jumlah tersebut, terdapat rumah subsidi di tiga provinsi yang memperoleh bantuan PSU paling banyak. Berikut daftarnya:
Di sisi lain, rumah subsidi di tiga provinsi dengan jumlah sasaran bantuan PSU terbangun paling sedikit ialah:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.