Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Atas Rawa, Jalan Lingkar Brebes-Tegal Terapkan Teknologi Khusus

Kompas.com - 16/04/2022, 14:03 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Lingkar Brebes-Tegal ternyata menerapkan teknologi konstruksi tertentu pada saat pembangunannya.

Sebab, teknologi tersebut diperlukan untuk mengatasi sejumlah tantangan pada kondisi medan jalan lingkar yang membentang 14,4 kilometer itu.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pada tahap perencanaan, Jalan Lingkar Brebes-Tegal telah memanfaatkan Building Information Modelling (BIM).

Fungsinya mengkolaborasikan desain 2 dimensi, 3 dimensi, dan jadwal untuk menghasilkan output berupa visualisasi 3D sebagai acuan pekerjaan lapangan.

Baca juga: Jokowi Klaim Bangun 1.900 Kilometer Jalan Tol dalam 7 Tahun, Bagaimana Era SBY?

"Dari visualisasi ini bisa kita lihat nilai volume material dan di-compare dengan hitungan manual," ujar Hedy dikutip dari situs resmi Dirje Bina Marga, Sabtu (16/04/2022).

Kemudian, pihaknya juga menggunakan teknologi Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan Prevabricated Horisontal Drain (PHD) untuk konsolidasi tanah pada jalan lingkar ini. 

PVD dan PHD digunakan untuk pekerjaan timbunan tanah di atas rawa, sehingga mempercepat konsolidasi tanah dan meningkatkan daya dukung tanah.

"Secara teknis, kita menanam pita-pita sintetis secara vertical PVD ke dalam tanah untuk mengeluarkan air dan udara dalam tanah. Kemudian PHD menyerap dan mengalirkan air dan udara dari PVD menuju saluran air yang sudah dibuat," terangnya.

Teknologi lainnya ialah penggunaan Konstruksi Kaki Seribu atau Pile on Slab yang juga dipakai untuk mempercepat pekerjaan serta mengurangi efek penurunan pada timbunan di atas rawa.

Salah satu jembatan di Jalan Lingkar Brebes-TegalDok. Kementerian PUPR Salah satu jembatan di Jalan Lingkar Brebes-Tegal
Karena dibangun diatas timbunan rawa, Jalan Lingkar Brebes-Tegal juga dilengkapi delapan jembatan.

Baca juga: Jalan Lingkar Brebes-Tegal Diresmikan, Lalu Lintas Mudik Diyakini Lebih Lancar

Yaitu jembatan Sidrepa sepanjang 47 meter, jembatan Pemali 127 meter, jembatan Pancurawis 21 meter, jembatan Sigeleng 32 meter.

Lalu jembatan Bugel sepanjang 21 meter, jembatan Kaligangsa 320 meter, dan jembatan Kemiri yang terdiri dari dua bentang dengan total panjang 62 meter.

Menurut Hedy, kedelapan jembatan tersebut dibutuhkan karena medan konstruksi yang melewati kawasan tambak dan hutan bakau.

"Akibatnya dibutuhkan perlakuan khusus dalam proses konsolidasi atau pemadatan tanah di lahan dengan kadar air tinggi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com