Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Abramovich Jadi Melego Chelsea, Begini Nasib Stamford Bridge

Kompas.com - 03/03/2022, 20:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, baru saja mengungkapkan niatnya untuk menjual klub asal Inggris tersebut.

Meskipun miliarder keturunan Rusia ini telah secara terbuka menyatakan keinginannya  mempertahankan kepemilikan Chelsea, namun hal ini kemungkinan kecil terjadi bila pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi padanya setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Dikutip dari Daily Mail, Roman Abramovich berencana melepas Chelsea bila ada pembeli yang bersedia membayar dana tebusan sebesar 2 miliar poundsterling atau setara dengan Rp38,57triliun.

Salah satu dampak yang terjadi bila Abramovich menjual kendali Chelsea adalah perluasan Stamford Bridge tak bisa terjadi dalam waktu dekat.

Baca juga: Sejarah Markas Chelsea dan Rencana Abramovich, Miliarder Rusia Teman Dekat Putin

Seperti diketahui, markas The Blues ini memiliki kapasitas 41.800 orang. Rencananya akan diperbesar agar bisa menampung 60.000 orang.

Pada awal tahun 2018, desain Stamford Bridge diperkenalkan pada publik dan rencananya akan tetap dibangun di lokasi saat ini.

Pihak klub telah menerima izin perencanaan dan masalah dengan semua pihak yang berkeberatan secara hukum telah diselesaikan.

Namun pada 31 Mei 2018 pihak klub mengatakan rencana renovasi telah dibatalkan karena iklim investasi yang tidak menguntungkan saat itu.

Izin perencanaan yang diberikan pemerintah telah berakhir sekitar 10 bulan yang lalu. Namun otoritas wilayah Hammersmith dan Fulham dapat memberikan perpanjangan satu tahun sehubungan dengan pandemi Covid-19.

The Daily Telegraph melaporkan perkiraan biaya pembangunan kembali stadion megah tersebut awalnya adalah 1,4 miliar poundsterling (Rp 27 triliun), termasuk sewa Stadion Wembley selama masa konstruksi yakni tiga tahun.

Namun saat ini, biaya konstruksi membengkak hingga mendekati angka 2,2 miliar poundsterling atau setara Rp 42,4 trilun.

Stadion milik Chelsea ini memiliki kapasitas lebih kecil dari semua klub rival mereka di Liga Primer.

Bahkan kecilnya stadion ini berimbas pada sedikitnya pemasukan ketika terjadi pertandinga-pertandingan papan atas.

Pendapatan dari penjualan tiket di Chelsea mencapai puncaknya di musim 2011/2012 yakni sebesar 96 juta poundsterling. Namun setelah itu turun menjadi 70-80 juta pounds dan kian parah saaat masa pandemi.

Pendapatan tersebut tentu sangat jauh dari apa yang didapatkan oleh Mancehster United. Di markas mereka, di Old Trafford yang memiliki kapasitas 75.000 orang, klub bisa mendapat pemasukan sebesar 147 juta poundsterling pada hari pertandingan pada tahun 2017. 

Stadion modern rival Chelsea lainnya di London, seperti stadion Tottenham Hotspur dan West Ham memiliki pemasukan yang lebih besar dari apa yang bisa dihasilkan Chelsea. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com