Grand Sahid Jaya Catatkan Pendapatan Sebesar Rp 60,7 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID), mengumumkan unit usaha mereka yakni Grand Sahid Jaya menutup tahun 2021 dengan capaian pendapatan sebesar Rp 60,7 miliar.

Jumlah ini mengalami kenaikan 38 persen dari total pendapatan pada periode yang sama di tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 44 miliar.

Sedangkan, laba operasi kotor dilaporkan turut meningkat 232 persen menjadi Rp 20 miliar dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Baca juga: Siap Bersaing, Hotel Sahid Hadirkan Teknologi Layanan Robot Otomatis

Grand Sahid Jaya juga secara konsisten mencatat Occupancy Rate yang sama atau lebih tinggi daripada tolak ukur industri.

Sementara itu, tingkat hunian hotel berada di angka 34 persen dan melampaui target perseroan dalam keterbukaan informasi sebelumnya.

Wakil Direktur Utama Sahid Jaya International Ratri Sryantoro Wakeling menjelaskan, selama tahun 2021 unit usaha Grand Sahid Jaya berhasil melakukan perluasan income stream dari yang sebelumnya hanya berfokus pada akomodasi.

Hal ini terbukti dimana revenue F&B naik di kisaran 13,7 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pada tingkat granular, Average Room Rate (ARR) juga mengalami perbaikan dengan adanya peningkatan keuntungan sebesar 44 persen.

“Kami juga bersyukur ditengah berbagai tantangan ekonomi selama tahun 2021 kepercayaan konsumen kami terus meningkat,” jelas Ratri melalui keterangan pers, Selasa (1/3/2022).

Menurutnya, penguatan visi Grand Sahid Jaya sebagai wedding destination bagi warga Jakarta juga terefleksi oleh tercatatnya peningkatan 300 persen inquiries sejak renovasi ballroom tahun lalu.

“Sahid optimistis, Tahun 2022 akan menjadi tahun pemulihan bagi Sahid, melalui berbagai perluasan income stream yang dilakukan Grand Sahid Jaya, seperti peluncuran kembali restoran Golden Dragon dan Solo Lounge,” tambahnya.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang hotel dan properti, perseroan juga mengelola hampir 4.000 kamar melalui Sahid Hotels & Resorts yang merupakan perusahaan seinduk.

Pendapatan agregat semua hotel yang dikelola melalui Sahid Hotels & Resorts meningkat 29 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan Laba Usaha Bruto (EBITDA) semua hotel yang dikelola Sahid Hotels & Resorts meningkat 94,85 persen.

“Tingkat okupansi jaringan Sahid Hotels & Resorts berangsur membaik dalam satu tahun terakhir. Hal ini dicapai dengan beragam strategi dan inovasi produk baru yang kami lakukan untuk mempertahankan bisnis di tengah kondisi pandemi Covid-19,” tandas Ratri.