Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Real Estat Asia Pasifik Capai Rp 2.545 Triliun

Kompas.com - 24/02/2022, 21:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi langsung di pasar real estat komersial Asia Pasifik mencapai 177 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp 2.545 triliun pada tahun 2021.

Menurut data dan analisis yang dipublikasikan pada laporan JLL Asia Pacific Capital Tracker 4Q21, volume investasi tahun 2021 naik 26 persen secara tahunan. Ini didorong oleh lonjakan aktivitas di Australia, China, dan stabilitas pasar di Jepang.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (24/12/2022) CEO, Capital Markets, JLL Asia Pacific, Stuart Crow mengatakan pemulihan sektor real estat di Asia Pasifik terjadi karena bertambahnya arus modal.

“Pemulihan sektor real estat di Asia Pasifik menguat di tahun 2021 seiring bertambahnya arus modal dari investor yang menunjukkan kepercayaan jangka panjang melalui diversifikasi portofolio investasi di berbagai wilayah dan sektor,” kata Stuart.

Baca juga: Investasi Sektor Logistik di Asia Pasifik Melejit

Meski para investor belum sepenuhnya kembali ke sektor properti Asia Pasifik, namun dalam beberapa diskusi yang dilakukan JLL dengan mereka, Stuart yakin eksposur pada tahun 2022 akan meningkat dengan target ransaksi yang lebih besar serta akuisisi platform.

Australia merupakan adalah negara yang paling banyak menarik investasi dengan peningkatan volume transaksi mencapai 35 miliar Dolar AS (Rp 503 trilun) pada tahun 2021. Jumlah tersebut naik 170 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Aktivitas tersebut didorong oleh kenaikan transaksi di sektor logistik dengan rekor tertinggi tercatat sebesar 9,3 miliar Dolar AS (Rp 133,4 triliun), termasuk pembelian portofolio Milestone senilai 2,7 miliar Dolar AS(Rp 38.8 triliun) oleh ESR dan GIC dari Blackstone.

Investasi perkantoran dan ritel juga mulai pulih, terlihat dari transaksi besar-besaran Melbourne Quarter Tower oleh National Pension Service of Korea dan akuisisi 50 persen dari tiga aset ritel oleh LINK REITdi Sydney.

Sementara itu, transaksi di China meningkat 21 persen secara tahunan menjadi 39 miliar Dolar AS (Rp 560,9 triliun) pada 2021 terutama pada sektor ritel, logistik, dan pusat data.

Pencatatan 13 surat berharga investasi properti (REITs) mendapat sambutan baik dari investor dan menandai perkembangan baru di pasar properti dalam negeri China.

Sedangkan sektor real estat di Jepang mencatat investasi langsung sebesar 41 miliar Dolar AS (Rp 589,7 Triliun).

Capaian ini turun 4 persen jika dibanding tahun sebelumnya, meski di tengah ramainya bisnis multi-keluarga.

Di bisnis perkantoran, penjualan dan penyewaan kantor juga mulai membaik. Ini terbukti dengan angka penyewaan kembali kantor di pusat biro iklan Dentsu yang mencapai 2,8 miliar Dolar AS (Rp 40,2 triliun). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com