Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyintas Gempa Sulteng Disediakan Lahan 922,93 Hektar untuk Hunian Tetap

Kompas.com - 10/01/2022, 17:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus berupaya mempercepat pembangunan hunian tetap (huntap) pasca bencana di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). 

Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin mengatakan pembangunan huntap Tondo di Sulteng untuk para penyintas gempa ini telah memasuki tahap II sebanyak 1.102 unit dan ditargetkan selesai paling lambat Februari 2022.

"Yang terkendala ini akan kita selesaikan secara cepat dengan alternatif pertama akan diselesaikan oleh gubernur dan wali kota paling lambat akhir Februari," kata Maruf dalam keterangannya, Senin (10/01/2022).

Baca juga: Masyarakat Terdampak Bencana Palu Kini Bisa Tempati Hunian Tetap

Berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 369/516/DIS.BMPR-Q.ST/2018 telah ditetapkan lokasi huntap seluas 922,92 hektar dengan rincian di Kota Palu 560,93 hektar dan Kabupaten Sigi 362 hektar.

Kemudian, pada 23 Desember 2019, Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sulteng menyerahkan lahan huntap seluas 250,61 hektar kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Berdasarkan peraturan tersebut, dilakukan pembangunan Huntap Tondo I dengan luas lahan 45 hektar.

Pembangunan huntap di area ini telah direalisasikan 100 persen dengan kapasitas sebanyak 1.611 unit.

Namun, untuk Huntap Tondo II dengan luas lahan 65,30 hektar yang akan direncanakan akan dibangun 1.102 unit belum dapat direalisasikan.

"Andai kata itu tidak clear, alternatif pembangunan sudah tersedia, yang tanahnya sudah tidak ada persoalan lahannya yaitu di Pombewe," tuturnya. 

Sementara itu, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Surya Tjandra mengatakan, hambatan-hambatan yang ada pada pembangunan hunian tetap khususnya dan pembangunan Sulteng saat ini telah dapat diselesaikan. 

"Pada umumnya hambatan ini dapat diselesaikan dengan cepat dan meminimalisir terjadinya masalah lain di kemudian hari, kita dapat menyelesaikan masalah bersama dan kawal secara efektif, agar apa yang diharapkan masyarakat bisa terwujud," kata Surya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com