Waskita Raih Tiga Penghargaan dari Basuki, Apa Saja?

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk meraih tiga penghargaan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Hari Bakti ke-76 PUPR.

Director of HCM & System Development Waskita Karya Hadjar Seti Adji mengatakan, perseroan mendapatkan penghargaan atas perannya dalam pelaksaan tugas rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana di Provinsi Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain itu, penanggulangan Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan Sulawesi Tengah.

"Ini dalam rangka apresiasi terhadap peran aktif Waskita Karya dalam ikut mendukung program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana di daerah-daerah yang kemarin terdampak," kata Hadjar dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (9/12/2021).

Melalui Kementerian PUPR, Waskita mengerjakan proyek penanganan kerusakan pasca
gempa di Sulawesi Barat dan juga perbaikan infrastruktur bencana di Kupang, NTT.

Perusahaan juga membangun Rumah Sakit Darurat untuk membantu pemerintah dalam
penanganan Covid-19.

Baca juga: Jasa Marga Sabet Penghargaan Tiga Jalan Tol Terbaik

Rumah sakit yang dibangun perseroan adalah RS Pulau Galang di Batam, RSCM Ruang Kiara di Jakarta, RS Darurat Covid-19 di Bantul, RSUP Dr Sardjito dan RSPAU Hardjolukito di Yogyakarta.

Selanjutnya, RS Darurat Covid-19 Donoyudan di Solo, RS Darurat Covid-19 Pusat Isolasi Mandiri (BPSDM), serta RS Darurat Covid-19 Paru di Sumatera Barat.

Dua hari kemudian, perseroan kembali mendapatkan penghargaan dari Basuki selaku kontraktor pelaksana yang telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) sesuai Peraturan Menteri (Permen) PUPR Nomor 10 tahun 2021.

Penghargaan ini diberikan melalui Komite Keselamatan Konstruksi dalam pekerjaan
Pembangunan Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta serta
Jalan Tol Becakayu Seksi 2A Ujung.

Hadjar berharap, adanya penghargaan ini bisa memberikan inspirasi bagi semua insan Waskita Karya.

“Bahwasannya kita hadir memang untuk masyarakat dan kita harus dirasakan oleh masyarakat Indonesia”, pungkasnya.