Apa Itu Papercrete? Ketahui Bahan Baku dan Manfaatnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Beton merupakan salah satu material yang paling banyak digunakan untuk membangun sebuah hunian. Umumnya, beton terbuat dari campuran semen, air, kerikil dan pasir.

Namun, seiring berkembangnya inovasi, limbah kertas mulai digunakan dalam pembuatan beton. Material ini kemudian diberi nama papercrete.

Papercrete merupakan bahan konstruksi yang terdiri bubur kertas yang dicampur dengan semen jenis Portland atau tanah liat.

Sebenarnya ide untuk pembuatan papercrete telah muncul pada tahun 1920-an. Namun, belakangan material ini kembali populer latnaran dianggap bisa menjadi materi konstruksi yang bekelanjutan karena bisa memanfaatkan limbah kertas.

Baca juga: Bio-concrete, Mengubah Setiap Tetes Hujan Menjadi Air Minum

Seperti dilansir dairi Build With Rise, papercrete dibuat dengan mengumpulkan kertas daur ulang dari berbagai lokasi misalnya kantor surat kabar hingga kantor pos.

Kemudian kertas-kertas tersebut dicampur dan dihancurkan untuk menjadi bubur kertas (pulp).

Semen Portland kemudian dicampur dengan pulp dan dituang dalam cetakan. Cetakan ini selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari.

Karena terbuat dari kertas, papercrete juga lebih ringan dibandingkan bata tanah liat atau blok beton, sehingga lebih mudah diangkut.

Papercrete tidak boleh digunakan pada bagian eksterior rumah atau dinding yang dekat dengan tanah. Hal ini lantaran material ini bisa menyerap air dengan cepat.

Material ini juga tahan terhadap api. Terlebih bila dalam campuran, digunakan lebih banyak komposisi semen dari pada pulp kertas. Meskipun nantinya terbakar, tidak menimbulkan kerusakan yan besar.

Baca juga: Mengenal Hempcrete, Material Konstruksi Alami dari Kapur dan Rami

Penelitian di CSMSS Polytechnic College dan Government College of Engineering di Aurangabad, India, menemukan bahwa papercrete bisa dilapisi dengan sam borat dan boraks untuk meningatkan ketahannya terhadap api.

Sayangnya, material ini belum mampu untuk menahan beban gedung yang besar. Karena itulah, hingga sekarang papercrete tidak dapat digunakan secara legal untuk menopang atap di sebagian besar kota Amerika Serikat karena tidak ada persetujuan dari pemerintah.

Padahal bila papercrete diciptakan lebih kuat, maka material ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi sampah kertas.