Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metland Kini Dipimpin Anhar Sudradjat, Semester II Rilis Produk Baru

Kompas.com - 14/06/2021, 17:15 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAs.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar PT Metropolitand Land Tbk, Senin (14/06/2021), sepakat menunjuk Anhar Sudradjat sebagai direktur utama perseroan.

Anhar yang akan mengembang tugas menakhodai perseroan selama 2021-2026, menggantikan Thomas J Angfendy yang memasuki masa pensiun.

Menurut Anhar, strategi bisnis yang akan dikembangkan Perseroan ke depan tidak akan mengalami banyak perubahan.

Namun demikian, dia memastikan, pengamatan atas situasi dan kondisi selama Pandemi Covid-19 akan terus dilakukan.

Baca juga: Metland Gelar Pameran Rumah Virtual, Harga Mulai Rp 300 Jutaan

"Jadi, strategi bisnis akan disesuaikan, terutama mengadaptasi penggunaan teknologi informasi melalui implementasi marketing digital," ujar Anhar menjawab Kompas.com.

Tak hanya untuk mendukung pemasaran proyek yang sudah ada, digitalisasi juga dikembangkan untuk mewujudkan penetrasi (memperluas) pasar.

Selain itu, Anhar juga memastikan Perseroan akan memperbesar peluang kerja sama strategis dengan mitra luar sebagai cara efektif untuk semakin tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang.

"Produk dan proyek baru akan terus kami ciptakan. Inilah cara kami untuk tumbuh lebih baik lagi," imbuhnya.

Produk-produk baru ini akan dibangun pada Semester II-2021 di proyek-proyek eksisting.

Seperti di Metland Cyber dengan kisaran harga Rp 2 miliaran, Metland Puri dengan kisaran harga di bawah Rp 2 miliaran dan Metland Cibitung dengan harga di bawah Rp 1 miliar.

"Rentang harga ini disesuaikan dengan lokasi proyek berada," ungkap Anhar.

Dalam jajaran direksi terbaru, Anhar akan didukung oleh tiga direktur masing-masing Olivia Surodjo, Wahyu Sulistio dan Santoso.

Bagi Deviden

RUPST juga menyetujui laporan keuangan tahun buku 2020 dan pembagian deviden Rp 54 miliar atau 20 persen dari laba bersih yang tercatat sebesar Rp 272 miliar.

Sebagian dari laba bersih ini akan digunakan sebagai dana cadangan dan sisanya dijadikan laba ditahan.

Besaran laba bersih ini diketahui menurun 44 persen dibanding pencapaian tahun buku 2019.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com