Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diwacanakan Sejak 2005 dan Gusur Rumah Real Estat, Tol Cijago Tak Kunjung Tuntas

Kompas.com - 17/04/2021, 14:33 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, pembangunan ruas Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) tak kunjung selesai.

Bahkan, dari seluruh ruas Jaringan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II yang dijadwalkan tuntas konstruksi pada Tahun 2021, hanya Tol Cijago yang dipastikan belum rampung.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit mengungkapkan itu usai peresmian Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ), Senin (12/04/2021).

"Akhir tahun ini, Insya Allah yang JORR II itu tuntas semuanya, kecuali satu (ruas) Cijago," tutur Danang.

Danang mengungkapkan, Tol Cijago masih terganjal pembebasan lahan pada Seksi III Kukusan-Cinere hingga saat ini.

Baca juga: Kecuali Cijago, Tol JORR II Bakal Tersambung Akhir 2021

Secara keseluruhan, progres pembebasan lahan Tol Cijago sudah mencapai 60 persen dan masih tersisa 40 persen.

Dia berharap, proses pembebasan lahan Tol Cijago bisa segera tuntas dan beroperasional Kuartal I Tahun 2022 mendatang.

Sejak 2005

Catatan Harian Kompas edisi 2 Februari 2005 menyebutkan, Tol Cijago awalnya direncanakan bernama Tol Jagorawi-Cinere-Depok sepanjang 14 kilometer.

Sejatinya, pembangunan jalan bebas hambatan tersebut akan dimulai pada Tahun 2005.

Selain Tol Jagorawi-Cinere-Depok, ada lima jalan tol yang bakal dibangun pada saat itu yakni, Tol Depok-Antasari (Desari) sepanjang 17 kilometer, Tol Cikarang-Tanjung Priok membentang 45 kilometer, dan Tol Makassar Seksi IV sepanjang 11 kilometer.

Kemudian, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawudan (Cisumdawu) sepanjang 52 kilometer, serta Tol Medan-Binjai sepanjang 20,5 kilometer.

Satu bulan setelahnya atau Maret 2005, Tol Cijago masuk dalam salah satu daftar proyek enam jalan tol prioritas kedua dan ketiga untuk ditawarkan kepada investor bersamaan dengan kelima proyek lainnya.

Hasilnya, sebanyak 165 perusahaan nasional dan asing menyatakan minat.

Baca juga: Tol Cijago Mandek, BPJT Bantu Jamin Dana Pengadaan Lahan

Dari jumlah perusahaan tersebut kemudian meleburkan diri dengan membentuk 36 konsorsium.

Sebanyak 19 konsorsium di antaranya berasal dari mancanegara seperti Malaysia, China, Korea Selatan, dan India.

Masuk ke seleksi prakualifikasi, Pemerintah memberikan penilaian kepada investor dengan beberapa persyaratan ketat.

Misalnya, kemampuan keuangan, pengalaman investasi di bidang jalan tol, kinerja perusahaan, modal dasar, serta kondisi keuangan.

Kepala Sub Jalan Tol Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana Wilayah Departemen Pekerjaan Umum Nurdin Manurung mengatakan, tahapan itu dilakukan secara selektif karena Pemerintah tidak ingin terjadi kegagalan investasi seperti beberapa tahun sebelumnya.

"Bahkan, dalam lelang nanti yang diprioritaskan adalah investor dengan penawaran tarif awal jalan tol termurah. Pilihan ini semata-mata untuk meringankan konsumen," tutur Nurdin kala itu.

Soal realisasi konstruksi, Nurdin memperkirakan kegiatan itu baru akan dilakukan pada awal Tahun 2007.

Baca juga: Bakal Divestasi Tiga Ruas Tol, Jasa Marga Bidik Rp 1,5 Triliun hingga Rp 3 Triliun

Alasannya, Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) baru bisa dilakukan pada November 2005 dan mulai awal Tahun 2006 dilakukan pembebasan lahan.

Hingga akhirnya, 22 September 2005, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengumumkan, PT Translingkarkita Jaya (TLKJ) menjadi pemenang tender (lelang) investasi Tol Cijago.

Konsorsium ini terdiri empat badan usaha jalan tol (BUJT) yakni, PT Transindo Karya Investama, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Jalantol Lingkarluar Jakarta, dan PT Kopnatel Jaya.

TLKJ menawarkan tarif awal paling rendah sebesar Rp 428,59 per kilometer.

"Pemenang lelang diutamakan investor yang menawarkan tarif awal terendah sebab akan lebih menguntungkan masyarakat," tutur Djoko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com