Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini Bahan Seprai Terburuk dan Terbaik untuk Tidur

Kompas.com - 30/11/2023, 19:37 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidur di bawah seprai terbaik sangat penting untuk mendapatkan tidur yang nyenyak serta nyaman.

Namun, menemukan seprai yang memberikan kenyamanan dengan biaya terjangkau bisa jadi sulit ditemukan. 

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Warna Seprai

Ada berbagai material atau bahan seprai yang tersedia di pasaran, dari katun, poliester, linen, hingga bambu. Setiap material seprai ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Setiap material seprai ini juga berbeda dalam hal kelembutan dan perawatan. Lantas, manakah bahan seprai terbaik dan terburuk untuk tidur? 

Bahan seprai terburuk untuk tidur 

Ilustrasi seprai dan bed cover. SHUTTERSTOCK/ALL ABOUT SPACE Ilustrasi seprai dan bed cover.
Para ahli dan ilmuwan tidur mengatakan seprai berbahan poliester harus dihindari karena menjadi bahan seprai terburuk.

Material kain ini murah, sulit dicuci, dan tidak sehalus material seprai lainnya. Sebagai gantinya, memilih seprai katun untuk mendapatkan tidur paling nyenyak.

Poliester memiliki harga lebih murah daripada bahan separi yang lebih mewah. Namun, manfaat berinvestasi pada material seprai alami daripada poliester lebih besar daripada biayanya.

Amelia Jerden, staf penulis dan pelatih ilmu tidur bersertifikat di Sleepopolis, mengatakan seprai poliester dapat ditemukan dalam berbagai warna dan pola.

Namun, ada beberapa kekurangan yang membuat seprai poliester kurang diminati dibanding pilihan bahan lainnya seperti dilansir dari Homes and Gardens, Kamis (30/11/2023). 

Baca juga: 5 Cara Membersihkan Noda Kuning pada Seprai

  • Kemampuan bernapas yang buruk

Kain campuran poliester dan mikrofiber memiliki kecenderungan untuk memerangkap panas dan kelembapan. Tenunannya yang berlapis-lapis mencegah sirkulasi udara yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama dalam cuaca hangat.

Mereka yang tidur di tempat panas dan mudah berkeringat pada malam hari, sebaiknya menghindari menggunakan bahan seprai poliester.

  • Berkualitas rendah

Ilustrasi seprai berwarna putihShutterstock/Mayuree Moonhirun Ilustrasi seprai berwarna putih
Seprai poliester terasa lembut pada awalnya. Produsen cenderung melapisi seprai poliester yang lebih murah dengan bahan kimia yang setelah dicuci sehingga membuat seprai terasa kaku dan gatal.

Bahkan setelah dua kali pencucian, hal ini dapat menyebabkan seprai poliester terasa sintetis dan tidak menyenangkan saat disentuh. 

Baca juga: 5 Cara Mencegah Seprai Kusut di Mesin Pengering

  • Rentan terhadap kerutan 

Seprai poliester lebih rentan terhadap kerutan daripada bahan lainnya karena terbuat menggunakan benang berkualitas rendah dengan tenunan lebih longgar. Hal ini dapat membuatnya terlihat usang dan lusuh setelah beberapa kali pencucian.

  • Tidak ramah lingkungan

Poliester adalah bahan sintetis yang terbuat dari minyak bumi, yang merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbarui.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com