JAKARTA, KOMPAS.com - Menyadari kucing peliharaan kehilangan bulu dalam jumlah banyak bisa sangat mengkhawatirkan.
Hal ini tak hanya membuat bulu kucing menjadi tipis, tapi juga kebotakan lama-kelamaan. Bulu kucing yang rontok, yang juga dikenal sebagai alopecia, umumnya disebabkan banyak faktor, seperti kutu, usia, dan kondisi medis lainnya.
Baca juga: 9 Ras Kucing yang Kalem, Himalaya hingga Maine Coon
Masalah kutu bisa diobat, sedangkan penyebab lainnya memerlukan diagnosis dan perawatan oleh dokter hewan.
Dengan mempelajari kemungkinan penyebab bulu kucing rontok, dapat membantu memberikan pertolongan yang dibutuhkan sahabat bulu.
Dikutip dari Love to Know Pets, Jumat (26/5/2023), berikut sejumlah penyebab bulu kucing rontok.
Kucing yang mengalami penyakit ini biasanya mengalami kerontokan pada beberapa bagian bulu dan kerontokan tersebut dapat terjadi secara berlebihan.
Gejala hipertiroidisme lainnya, termasuk penurunan berat badan, bulu berminyak atau tidak terawat, rasa haus, buang air kecil berlebihan, peningkatan vokalisasi atau aktivitas, dan nafsu makan yang tidak pernah terpuaskan.
Untungnya, dalam banyak kasus, hipertiroidisme mudah dikontrol dengan pengobatan atau terapi yodium radioaktif.
Baca juga: 7 Kucing Berbulu Putih yang Lucu dan Menggemaskan
Hipotiroidisme menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid yang tidak mencukupi untuk mempertahankan metabolisme yang normal.
Meski jarang terjadi pada kucing, kondisi ini menyebabkan bulu kucing rontok serta sejumlah gejala lain yang meliputi kelemahan, penambahan berat badan, juga kelesuan.
Dermatitis alergi kutu, alergi terhadap air liur kutu saat menggigit hewan peliharaan, dapat menjadi penyebab bulu kucing rontok.
Setelah terkena gigitan kutu, fokus kucing akan beralih ke menggaruk untuk meredakan rasa gatal yang hebat. Kucing akan melakukan segala cara untuk mencapai kulit yang gatal, termasuk menggigit bulu di area yang mengganggu.
Kucing yang terkena kutu harus segera diobati untuk menghindari komplikasi lebih serius pada kesehatannya secara keseluruhan, termasuk cacing pita atau Bartonella.
Baca juga: 7 Ras Kucing yang Bulunya Tidak Mudah Rontok
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya