Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2022, 21:53 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing tidak dapat berbicara, tetapi bukan berarti mereka tidak dapat berkomunikasi.

Kucing berkomunikasi atau menyampaikan sesuatu yang dirasakannya, termasuk saat sedang marah, melalui suara atau mengeong, gestur tubuh seperti menggerakkan ekor, atau sengaja menjatuhkan sesuatu.  

Baca juga: Plus Minus Makanan Basah dan Kering untuk Kucing Peliharaan

Ada berbagai penyebab kucing marah seperti merasa ketakutan, terancam, terganggu, kesakitan, daerah teritorialnya dikuasi, serta memiliki konflik dengan kucing atau hewan lain. 

Tentu saja, hal ini bisa membuat pemilik kucing merasa takut dan kewalahan menanganinya. Namun, tak semua pemilik kucing mengetahui bahwa sahabat bulunya sedang marah. 

Nah, untuk membantu Anda mengetahuinya, dilansir dari Reader's Digest, Selasa (13/9/2022), berikut tanda kucing marah dan cara mengatasinya. 

Baca juga: Mengenal Kucing Persia Lebih Jauh, Mulai dari Profil Hingga Perawatan 

Suara menggeram 

Stres juga mungkin menjadi alasan kucing suka menjilat lantai atau karpet. UNSPLASH/Marlon Soares Stres juga mungkin menjadi alasan kucing suka menjilat lantai atau karpet.
Michael Rueb, pakar perilaku kucing dan Manajer Operasi National Cat Protection Society, mengatakan kucing marah dapat mengeluarkan berbagai macam suara yang menandakan ketidaksenangan, salah satunya menggeram. 

Jika mendengar kucing peliharaan menggeram, mulailah dengan memberinya ruang, kemudian perlahan-lahan lakukan hal-hal yang akan menciptakan hubungan positif seperti memberi makan, bermain dengan mainan, atau mengajaknya berbicara dengan lembut.

Dengan demikian, dapat membuat kucing peliharaan menggantikan geraman dengan dengkuran. 

Baca juga: Penyebab Kucing Peliharaan Susah Gemuk meski Rajin Makan 

Bersembunyi di bawah sofa dan menolak keluar

Menurut Amy Shojai, konsultan perilaku hewan bersertifikat dan penulis CompETability: Solving Behavior Problems in Your Multi-Cat Household, bersembunyi adalah salah satu tanda kucing marah atau takut pada Anda atau situasinya.

Shojai memperingatkan untuk tidak  mencoba menyeret kucing yang sedang marah keluar dari persembunyiannya. Memaksa sahabat bulu untuk bersosialisasi saat marah atau belum siap dapat membuat kucing bersikap agresif. 

Baca juga: Kucing Hamil Bisa Terinfeksi Panleukopenia, Ada Pengaruhnya ke Janin? 

Telinganya terlihat seperti sedang bersiap untuk lepas landas

Jika ketika menatap sambil ekornya turun dan pupilnya mengecil, bisa jadi kucing tengah marah dan terganggu privasinya.viarip/PIXABAY Jika ketika menatap sambil ekornya turun dan pupilnya mengecil, bisa jadi kucing tengah marah dan terganggu privasinya.
Telinga menempel ke belakang kepala dan sedikit mencuat—”seperti sayap pesawat”—menjadi salah satu tanda kucing sedang marah sehingga perlu tetap menjaga jarak.

“Serangan habis-habisan terhadap orang-orang tidak terlalu umum dan ketika itu terjadi, mungkin sebenarnya merupakan agresi yang dialihkan,” jelas Shojai. 

Ekor kucing bergerak 

Emily Parker, pakar perilaku kucing di Catological, mengatakan salah satu tanda kucing marah adalah ketika melihat ekornya diletakkan rendah, lalu mengibaskan dengan cepat ke depan dan belakang atau dari sisi ke sisi.

"Setiap kali melihat ekor kucing bergerak, hentikan apa pun yang Anda lakukan yang membuatnya kesal, beri kucing ruang dan mundur sebentar sampai dia tenang," jelasnya. 

Baca juga: Kucing Hamil Bisa Terinfeksi Panleukopenia, Ada Pengaruhnya ke Janin? 

Menolak makanan favoritnya

Ilustrasi kucing marahUnsplash/Bohdan Komarivsk Ilustrasi kucing marah
Kucing yang marah tidak selalu menunjukkan perilaku agresif atau destruktif. Linda Campbell, spesialis teknisi veteriner terdaftar dalam perilaku di Humane Society of Missouri, menjelaskan saat marah, kucing bisa makan lebih sedikit, bahkan menolak makan sama sekali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com