Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2022, 20:05 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keju adalah makanan pokok di sebagian rumah. Keju bisa digunakan untuk menambah rasa makanan atau sebagai hiasan seperti membuat salad buah, burger, roti, martabak, hingga toping pada minuman. 

Bagi beberapa orang, keju memiliki rasa yang nikmat. Namun, bolehkah memberikan keju pada hewan peliharaan seperti kucing? Bolehkah kucing makan keju

Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Tepat Mengobati Kucing Cacingan

Dilansir dari The Spruce Pets, Kamis (16/6/2022), kucing adalah karnivora wajib yang membutuhkan protein hewani untuk mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.

Namun, hal itu tidak berarti kucing hanya makan daging. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kucing peliharaan atau rumahan, memiliki pola makan sehari-hari yang terdiri atas 52 persen protein, 36 persen lemak, dan 12 persen karbohidrat.

Jadi, jelas kucing tidak hanya memakan daging. Namun, apakah itu berarti kucing peliharaan boleh mengonsumsi keju?

Sama dengan semua produk susu, keju mengandung gula susu laktosa. Ketika anak kucing pertama kali lahir, mereka memiliki enzim yang dapat mencerna gula ini saat memperoleh susu dari induk kucing selama beberapa bulan pertama kehidupannya. 

Baca juga: Mengenal Kucing Calico yang Memiliki Banyak Warna pada Bulunya

Ilustrasi kucing Ragdoll.Shutterstock/MirasWonderland Ilustrasi kucing Ragdoll.
Namun, saat anak kucing disapih dari ASI—produksi laktulosa mereka, enzim yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa mulai berkurang.

Bahkan, saat kebanyakan anak kucing mencapai usia satu tahun, mereka berhenti berproduksi laktosa sama sekali. Ini berarti kebanyakan kucing dewasa tidak dapat benar-benar mencerna laktosa.

Ketika kucing dewasa mengonsumsi apa pun yang mengandung laktosa, yaitu produk susu apa pun, alih-alih mencernanya, laktosa difermentasi dalam usus.

Baca juga: Bahaya Cacingan pada Kucing dan Cara Mencegahnya

Hal ini bisa menyebabkan perut kembung dan air ditarik ke dalam usus, bukan keluar, sehingga menyebabkan diare.

Penting dicatat, respons saluran pencernaan kucing terhadap produk susu tidak sama dengan alergen makanan yang sebenarnya.

Ketika kucing menelan makanan yang membuatnya alergi, respons fisiologis dimediasi oleh kekebalan. Saat mengonsumsi produk susu, kucing peliharaan tidak mengalami gangguan gastrointestinal akibat alergi makanan, tetapi karena tidak dapat mencernanya. 

Baca juga: Kenali, Ini Penyebab dan Tanda Kucing Cacingan 

 

Seberapa sering kucing makan keju?

Ilustrasi keju parmesan. PIXABAY/ Anna Lebed Ilustrasi keju parmesan.
Keju mengandung laktosa meski konsentrasinya tidak setinggi susu sebenarnya. Ini karena cara pembuatan keju melibatkan pemisahan dadih, yang digunakan untuk membuat keju, dari whey.

Whey sebenarnya mengandung sebagian besar laktosa, tetapi beberapa masih ada dalam dadih. Susu sapi, baik utuh, 2%, 1%, atau skim memiliki antara sembilan dan 14 gram laktosa.

Lantas, berapa banyak keju yang bisa dikonsumsi kucing atau seberapa sering bisa memberi kucing peliharaan makan keju? 

Baca juga: 5 Cara Memilih Makanan untuk Kucing yang Memiliki Perut Sensitif

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com