Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2020, 09:13 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bunga anggrek memang salah satu tanaman yang memiliki kecantikan, dan keindahan.

Namun di balik itu, ada berbagai risiko yang menghantui kelangsungan hidup tanaman anggrek, mulai dari lingkungan hingga gangguan hama.

Dilansir dari Gardening Know How, Rabu (16/12/2020), jika permasalahan tersebut tidak diketahui dari awal, akan mengakibatkan anggrek tidak tumbuh dengan baik, bahkan bisa mati.

Baca juga: Obat Sakit Kepala Bisa Bikin Anggrek Subur dan Rajin Berbunga

Kebanyakan anggrek adalah epifit, tumbuhan yang tumbuh di cabang-cabang pohon di tanah yang sangat sedikit menggunakan akarnya untuk menempel pada pohon dan bernapas.

Bahkan, banyak anggrek yang memiliki organ fotosintetik yang terletak di akar penyangga mereka. Oleh sebab itu, anggrek sangat peka terhadap perubahan lingkungan.

Jika anggrek dalam keadaan kuncup atau mengering dan mati tanpa ada tanda-tana hama atau penyakit, kemungkinan anggrek membutuhkan kelembapan yang lebih tinggi atau pencahayaan yang lebih terang.

Penyiraman yang salah juga dapat menyebabkan masalah ini yang ditandai dengan dedaunan yang berkerut.

Baca juga: Agar Anggrek Tumbuh dan Berbunga, Suburkan Akar dengan Ampas Teh

Kondisi cahaya

Kondisi cahaya yang buruk dapat membuat anggrek berubah warna, salah satunya ketika terlalu banyak cahaya dapat menyebabkan jaringan menguning atau warna ungu tergantung pada jenisnya. 

Adapun jika kekurangan cahaya biasanya akan menyebabkan daunnya berubah warna menjadi gelap. 

Selain itu, jenis pot yang tepat juga faktor untuk anggrek dapat berkembang dengan baik.

Akar anggrek harus bisa bernapas di dalam wadahnya, itulah sebabnya anggrek biasanya dikemas dengan menggunakan lumut.

Namun, seiring bertambahnya usia medium atau lumut, lumut akan rusak, menekan kantong udara di antara area yang semakin kecil, mengurangi pertumbuhan anggrek dan membuat tanaman terlihat tidak sehat secara umum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com