Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Israel Serang Rafah, Perundingan Gencatan Senjata Buntu Lagi

Kompas.com - 14/05/2024, 15:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

DOHA, KOMPAS.com - Israel menyerang Rafah untuk memerangi kelompok Hamas. Namun, akibat serangan itu membuat perundingan gencatan senjata di Gaza mundur lagi.

Hal itu diungkapkan mediator Qatar pada Selasa (14/5/2024), seraya menambahkan bahwa perundingan telah menemui jalan buntu.

"Terutama dalam beberapa minggu terakhir, kita telah melihat beberapa momentum yang terbangun namun sayangnya segala sesuatunya tidak bergerak ke arah yang benar," kata Perdana Menteri Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dalam Forum Ekonomi Qatar.

Baca juga: Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

"D saat ini kita berada dalam status hampir menemui jalan buntu. Tentu saja, apa yang terjadi dengan Rafah telah membuat kita terbelakang," imbuh dia.

Qatar, yang menjadi tuan rumah kantor politik Hamas di Doha sejak 2012, telah terlibat bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat.

Mediasi dilakukan berbulan-bulan antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.

Israel terus memerangi Hamas di Rafah pada hari Senin, meskipun ada peringatan AS terhadap serangan besar-besaran di kota Gaza selatan yang dipenuhi pengungsi Palestina.

"Tidak ada kejelasan bagaimana menghentikan perang dari pihak Israel. Saya rasa mereka tidak mempertimbangkan hal ini sebagai sebuah pilihan. Bahkan ketika kita sedang membicarakan kesepakatan dan mengarah pada potensi gencatan senjata," terang Sheikh Mohammed.

Politisi Israel menunjukkan pernyataannya bahwa mereka akan tetap di sana untuk melanjutkan perang.

Baca juga: Menlu AS di Ukraina untuk Memastikan Hal Ini

"Kini tidak ada kejelasan tentang seperti apa Gaza setelah ini," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com