Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Kompas.com - 05/05/2024, 15:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber UPI

RALEIGH, KOMPAS.com - Seorang wanita asal Carolina Utara mengatakan putrinya yang berusia tiga tahun bersikeras bahwa ada monster yang bersembunyi di balik dinding kamar tidurnya.

Ternyata, monster yang dimaksud adalah tembok yang berisi lebih dari 50.000 lebah.

Ashley Class mengatakan dia dan suaminya awalnya mengira putri mereka hanya membayangkan kehadiran monster di lemari kamar tidur rumahnya.

Baca juga: Lebah Asia Kian Mengancam, Bahkan Komisi Eropa Diminta Turun Tangan

"Dia bilang dia mendengar monster di dinding kamarnya, tapi kami sedang menonton Monster's Inc.," kata Class kepada People, dilansir dari UPI.

"Dia sedikit terlambat bicara, jadi ketika dia mencoba menjelaskannya, kami pikir yang dia maksud adalah ada monster di lemarinya," tambahnya.

Class mengatakan baru setelah beberapa insiden di mana putrinya mendengar hantu, dia dan suaminya mulai melihat lebah di loteng.

Peternak lebah Curtis Collins dipanggil ke rumah dan membuatnya ketakutan saat mengarahkan kamera pencitraan termal di dinding kamar putrinya.

"Saya tidak bercanda, itu menyala seperti Natal di dinding tepat di sebelah lemari putri saya," kata Class kepada NBC News ."Ketika saya pertama kali melihat, itu seperti seorang pria di dinding, saya benar-benar terkejut."

Collins akhirnya menghilangkan lebih dari 50.000 lebah dari dalam dinding rumah.

Dia mengatakan sarangnya dua kali lebih besar dari sarang lain yang pernah dia temukan.

Baca juga: Pemimpin Bisnis Madu Minta Inggris Larang Penggunaan Pestisida Pembunuh Lebah

"Itu seperti kiamat, hanya itu yang terpikir olehku," kata Class. "Hanya saja semua lebah ini mulai terbang keluar."

Dia mengatakan lebah-lebah itu meninggalkannya dengan tagihan perbaikan rumah sebesar 20.000 dollar AS yang tidak ditanggung asuransinya.

Baca juga: Pria Disabilitas AS Diserang 1.000 Lebah Pembunuh, Disengat 250 Kali

“Baguslah kita menyelamatkan semua lebah itu,” katanya. "Tetapi saya siap jika mereka diusir."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com