Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Kompas.com - 29/03/2024, 10:29 WIB
Krisna Diantha Akassa,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

BERLIN, KOMPAS.com - Kabar duka datang kembali datang dari Jerman. Setelah terlantarnya ribuan mahasiwa dalam kasus ferienjob, kini muncul kabar meninggalnya seorang mahasiswi Indonesia dalam kecelakaan bus antar-negara di jalan tol Jerman.

"Kami sedang menyiapkan keterangan resmi," ujar Devdy, pejabat di Bagian Penerangan KBRI Berlin saat ditanyai Kompas.com terkait kabar meninggalnya mahasiswa bernama Anatasya Leoni, Kamis (28/3/2024).

Adalah armada bus Flixbus yang terguling di jalan tol A9 dekat Leizpig, Jerman, setelah meninggalkan Berlin.

Baca juga: Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Bus yang membawa 53 penumpang dan 2 sopir itu keluar dari badan jalan dan terguling di pinggiran hutan.

Ada tiga WNI yang menjadi penumpang dalam bus nahas tersebut.

Anatasya Leoni, mahasiswi di Hochschule und Wirtschaf Berlin meninggal dunia, sementara dua WNI yang menetap di Norwegia, hanya terluka.

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Berlin membenarkan meninggalnya Anatasyah Leoni. 

"PPI Jerman turut berduka cita yang mendalam atas kepergian sahabat tercinta kami, Anatasya Leoni. Tasya juga merupakan bagian dari keluarga besar PPI Jerman 2023/2024, selaku Staf Departemen Pengembangan Diri dan Karir. Kami bersatu dalam doa untuk Tasya. Semoga amal dan ibadah beliau diterima, dibeliau diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," tulis laman PPI Berlin.

Flixbus menjadi moda transportasi favorit bagi pengelana di Eropa yang ingin menghemat biaya.

Baca juga: Soal Program Ferienjob di Jerman, Kampus Udinus Sebut Sudah Minta Rekomendasi ke LLDIKTI VI

Jika pesan tiket jauh-jauh hari, tarif dari bus berwarna hijau ini tergolong lebih murah ketimbang moda transportasi kereta atau pesawat. 

Sementara itu, belum jelas apa yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut.

Humas Flixbus, Isabella Domla, menyatakan keselamatan penumpang menjadi prioritas utama. Perusahan memastikan selalu menjaga kebugaran pengemudi dalam menjalankan pekerjaannya.

Flixbus juga memiliki sabuk pengaman, meskipun hanya dikenal sebagai Beckensgurt, yakni sabuk pengaman yang hanya mengikat pinggang semata, bukan bahu.

Flixbus tercatat bukan kali ini saja pernah mengalami kecelakaan. Pada Juni 2023, bus dari mereka juga pernah tergelincir dari ruas jalan di dekat Napoli, Italia.  

Sementara pada 2019, Flixbus bahkan terbalik di jalan tol Leizpig. Saat itu, ada satu penumpang yang meninggal dunia. Sedangkan pada 2017, bus Flixbus pernah menabrak mobil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com