Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peretas China Dianggap Bahayakan Infrastruktur Penting, AS Beri Sanksi

Kompas.com - 26/03/2024, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan pemberian sanksi terhadap peretas China yang diduga menargetkan infrastruktur penting negara tersebut serta bekerja untuk agen mata-mata pemerintah China.

Kantor Pengendalian Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS mengeluarkan sanksi terhadap Perusahaan Sains dan Teknologi Xiaoruizhi Ltd. 

Perusahaan ini disebut sebagai kedok Kementerian Keamanan Negara China yang diklaim berfungsi sebagai kedok untuk operasi siber yang berpotensi membahayakan.

Baca juga: Kepala FBI Khawatirkan Aksi Sembrono Peretas China

Dilansir dari Guardian, falam pernyataan yang belum tersegel, pemerintah AS menuduh Tiongkok melancarkan program peretasan yang rumit dan invasif yang telah didukung oleh negara selama lebih dari satu dekade. 

Jaksa Agung AS, Merrick Garland, menyebut operasi peretasan ini sebagai bukti tujuan yang ingin dicapai pemerintah China untuk menargetkan dan mengintimidasi para pengkritiknya.

Sanksi yang diberikan mencakup penunjukan dua warga negara China, Zhao Guangzong dan Ni Gaobin, yang berhubungan dengan perusahaan Wuhan, atas operasi siber yang menargetkan sektor infrastruktur penting AS seperti pertahanan, ruang angkasa, dan energi. 

Ancaman-ancaman ini juga dikaitkan dengan kelompok peretasan dunia maya APT 31, yang terdiri dari peretas kontrak dan petugas intelijen yang disponsori negara.

Menanggapi pengumuman ini, Menteri Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan bahwa masalah keamanan siber tidak boleh dipolitisasi dan semua pihak harus bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan keamanan di dunia maya.

Sementara itu, Inggris juga mengumumkan sanksi mereka sendiri terhadap peretas yang didukung negara China, yang disebut telah menargetkan lembaga demokrasi dan lembaga pemilu di negara tersebut. 

Para pejabat Inggris mengklaim bahwa peretasan ini mungkin mendapatkan akses terhadap informasi tentang puluhan juta pemilih Inggris dan telah melakukan spionase dunia maya terhadap anggota parlemen kritis terhadap Beijing.

Dalam konteks ini, perdana menteri Inggris, Rishi Sunak, menegaskan bahwa China berperilaku semakin tegas di luar negeri dan merupakan ancaman terbesar bagi keamanan ekonomi Inggris. 

Sunak menyatakan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah bertujuan untuk melindungi kepentingan nasional.

Baca juga: Peretas Korea Utara 5 Bulan Bobol Situs Produsen Rudal Top Rusia

Situasi ini mencerminkan ketegangan yang terus meningkat antara negara-negara besar terkait isu keamanan siber dan pengaruh negara dalam dunia maya.

Baca juga: Microsoft Bongkar Cara Lihai Peretas China Bobol Data AS

Kedua belah pihak saling menuding dan mengambil langkah-langkah tegas sebagai respons terhadap tindakan peretasan dan spionase.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com