Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Jet Tempur Korsel-Indonesia KF-21 Mandek di Tengah Pembangunan IKN

Kompas.com - 20/03/2024, 16:41 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SEOUL, KOMPAS.com - Walau Pemerintah Korea Selatan telah meminta Pemerintah Indonesia untuk menuntaskan proyek pengembangan pesawat tempur, keberlanjutan proyek tersebut masih menjadi tanda tanya karena fokus pemerintahan Jokowi saat ini adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Proses kerja sama juga bertambah rumit lantaran dua warga negara Indonesia dituding mencuri teknologi pesawat tempur.

Pengamat militer menilai Indonesia masih “dilematis” dalam mewujudkan komitmennya dengan Korea Selatan dalam proyek pesawat jet tempur KF-21.

Baca juga: Di Balik Gagahnya Jet Tempur KF-21 di Langit Sacheon, Ada Tunggakan yang Belum Dibayar RI

Khairul Fahmi dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) mengatakan, masih ada beberapa hambatan fiskal yang dihadapi Indonesia dalm kerja sama dengan Korea Selatan di bidang pertahanan.

“Dalam kondisi hari ini, posisi Indonesia memang masih dilematis. Di satu sisi kita punya kesenjangan antara kebutuhan aktual dan kebutuhan pertahanan yang bisa dibilang mendesak untuk diatasi,” ujar Khairul kepada BBC News Indonesia pada Minggu (17/3/2024).

Ia mengatakan bahwa dengan pembangunan IKN yang berjalan dan membutuhkan anggaran besar, seharusnya Indonesia jangan mengorbankan komitmennya untuk mewujudkan kerja sama pertahanan dengan Korea Selatan yang tak kalah penting.

“Mengesampingkan kebutuhan pertahanan karena memprioritaskan pembangunan IKN, saya kira itu kurang tepat karena bagaimanapun IKN membutuhkan kemampuan pertahanan dan keamanan yang kuat,” katanya.

Akan tetapi, dalam acara lokakarya Advancing Indonesia and South Korea’s Defense Industry pada Oktober 2023, Direktur Teknologi dan Pertahanan Kementerian Pertahanan, Marsekal Pertama Dedy Laksmono, menegaskan bahwa Kemhan masih berkomitmen mewujudkan kerja sama itu.

“Kami berharap nanti ke depan bisa memenuhi kewajiban-kewajiban ini karena kami malu juga. Ibaratnya sudah sepakat, tapi dalam perjalanannya, kok, jadi tidak sepakat,” jelas Dedy, seperti dikutip oleh Kompas pada Februari 2024.

Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Bertemu Menlu Korsel, Hadiri Peluncuran Jet Tempur KF-X

Tuduhan pencurian data oleh dua insinyur WNI

Kabar tentang kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan dalam mengembangkan jet tempur KF-21 kembali dibahas setelah dua warga negara Indonesia (WNI) diduga mencuri rahasia teknologi jet Korea Selatan tersebut.

Menurut Yonhap News Agency, kedua WNI itu merupakan insinyur yang dikirim ke Indonesia untuk bekerja di Korea Aerospace Industries. Mereka diduga menyimpan data tentang pengembangan KF-21 (atau KFX) di sebuah USB drive.

Kantor berita Korea JoongAng Daily melaporkan bahwa Kepolisian Korea Selatan menggeledah kantor produsen pesawat Korea Aerospace Industries pada Jumat (15/3/2024) pagi pukul 09.00 waktu setempat.

Penggeledahan itu dilakukan demi mengamankan data-data terkait dari komputer kerja milik dua insinyur asal Indonesia yang terlibat dalam proyek KF-21.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bersama dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong (kanan) dalam upacara peluncuran prototipe pertama jet tempur buatan negara tersebut pada 2021.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bersama dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong (kanan) dalam upacara peluncuran prototipe pertama jet tempur buatan negara tersebut pada 2021.
Bahkan, sehari sebelumnya, rumah salah satu insinyur WNI juga sempat digeledah oleh aparat kepolisian Korea Selatan.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal membantah bahwa kasus itu terkonfirmasi sebagai kasus pencurian data. Sebab, kasus tersebut masih dalam tahap verifikasi.

“Belum ada hasil akhir atau kesimpulan dari verifikasi tersebut. Karena itu terlalu jauh untuk menyebut ini kasus pencurian data,” ungkap Iqbal dalam pesan tertulis pada Jumat (15/3/2024).

Ia mengatakan bahwa KBRI Seoul masih memonitor dan mendampingi dua WNI sejak munculnya kasus ini. Namun, untuk melindungi privasi kedua insinyur yang bersangkutan, Kemenlu menolak untuk memberikan nama mereka.

Baca juga: Menanti KF-21 Boramae, Jet Tempur Kerja Sama Indonesia-Korea Selatan

Sejarah perkembangan proyek KF-21 antara Indonesia dan Korea Selatan

Kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam pengembangan pesawat jet tempur KF-21 Boramae sudah berlangsung sejak 2014 silam dan ditargetkan rampung dalam kurun waktu 12 tahun, yakni pada 2026.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com