Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres AS Kamala Harris Tuntut Hamas Setujui Gencatan Senjata 6 Minggu dengan Israel

Kompas.com - 04/03/2024, 08:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

SELMA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris pada Minggu (3/3/2024) menuntut kelompok Hamas menyetujui gencatan senjata enam minggu dengan Israel.

Harris juga dengan tegas mendesak Israel berbuat lebih banyak agar bantuan bisa lebih banyak masuk ke Gaza.

Ia pun menguraikan cara-cara spesifik agar bantuan bisa lebih banyak mengalir ke daerah kantong padat penduduk itu, lokasi ratusan ribu orang kelaparan setelah dilanda perang selama lima bulan.

Baca juga: Israel Serang Tenda-tenda Pengungsi di Seputaran RS Bersalin Emirat di Rafah, 11 Orang Tewas

“Mengingat besarnya skala penderitaan di Gaza, gencatan senjata harus segera dilakukan,” kata Harris dalam acara di Kota Selma, Negara Bagian Alabama.

“Ada kesepakatan yang perlu didiskusikan, dan seperti yang telah kami katakan, Hamas perlu menyetujui kesepakatan itu. Mari kita lakukan gencatan senjata,” lanjutnya, dikutip dari Reuters.

“Rakyat di Gaza kelaparan. Kondisinya tidak manusiawi dan rasa kemanusiaan kita mengharuskan untuk bertindak... Pemerintah Israel harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan aliran bantuan secara signifikan. Tidak ada alasan.”

Baca juga:

Pada Minggu, delegasi Hamas tiba di Cairo, Mesir, untuk putaran terakhir perundingan gencatan senjata.

Banyak orang menganggapnya sebagai tahap akhir untuk pembahasan gencatan senjata, tetapi belum diketahui apakah ada kemajuan yang dicapai.

Versi online dari surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, Israel memboikot perundingan itu setelah Hamas menolak permintaan membuat daftar lengkap nama sandera yang masih hidup.

Adapun AS bersikeras bahwa kesepakatan gencatan senjata sudah dekat dan berupaya menerapkannya pada awal Ramadhan yang jatuh seminggu lagi.

Menurut seorang pejabat AS pada Sabtu (2/3/2024), Israel sudah menyetujui kerangka kesepakatan.

Jika disetujui, gencatan senjata ini akan menjadi perpanjangan pertama dalam perang Israel-Hamas.

Gencatan senjata sebelumnya hanya berlangsung seminggu pada November 2023.

Baca juga: Mengapa Hamas dan Israel Berperang di Gaza?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com