Ikut Misi Riset Rusia, Gerry Utama Jadi Ilmuwan Termuda Indonesia ke Antarktika

ST PETERSBURG, KOMPAS.com - Gerry Utama (30) sedang mencatatkan sejarah sebagai ilmuwan termuda Indonesia yang menginjakkan kaki di Antarktika setelah ikut misi riset Rusia.

Pria kelahiran Palembang ini terlibat dalam misi Russia Antarctica Expedition (RAE) ke-69 yang berlangsung selama Maret-Juli 2024.

Misi RAE menggunakan kapal riset Akademik Tyroshnikov milik Pemerintah Rusia.

Baca juga: Kisah Moorissa Tjokro, Satu-satunya Gadis WNI Insinyur Autopilot Mobil Tesla

Dikutip dari unggahan akun Instagram KBRI Moskwa pada Jumat (1/3/2024), Gerry yang menempuh studi S2 jurusan paleogeografi di Saint Petersburg State University ini sudah berada di kapal pada 1 Maret.

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A post shared by KBRI MOSKOW (@indonesiainmoscow)

Kapal riset Tyroshnikov berangkat dari Kota Saint Petersburg dengan mengunjungi beberapa stasiun riset yang dimiliki Pemerintah Rusia terkat penelitian kebumian dan perubahan iklim.

Stasiun-stasiun itu adalah Stasiun Mirny, Stasiun Progress, Stasiun Molodezhnaya, Stasiun Novolazarevskaya, dan Stasiun Bellinghausen.

"Misi Rusia ke Antarktika tahun ini menjadi salah satu misi paling bersejarah penting bagi hubungan Indonesia-Rusia yang telah memasuki 74 tahun," tulis KBRI Moskwa di Instagram.

Adapun misi RAE juga kali pertama bagi Gerry sebagai peneliti Indonesia dan ASEAN yang menggunakan kapal riset Pemerintah Rusia.

Baca juga:

• Cerita WNI Wisuda di Amerika: Di Sini Lebih Ceria, Enggak Ribet, kalau Indonesia Formal
• Cerita WNI Kuliah S2 Teknik Fisika di Jerman: Pintar Aja Enggak Cukup

Lahir di Palembang, 27 Juni 1993, Gerry Utama memulai program master paleogeografinya di Saint Petersburg State University pada 2022.

Sebelumnya, ia mengenyam bangku pendidikan di SMA Negeri 2 Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, serta S1 Geografi dan Ilmu Lingkungan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Baca juga: Cerita WNI di Finlandia: Penganggur Dapat Rp 13 Juta Sebulan, Tidak Ada Copet