Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Wacana Barat Akan Kirim Pasukan Darat ke Ukraina, Benarkah?

Kompas.com - 27/02/2024, 19:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Belakangan ini wacana pengiriman pasukan darat oleh negara-negara Barat ke Ukraina ramai diperbincangan.

Wacana itu pertama kali digelontorkan oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Senin (26/2/2024).

Saat berbicara setelah penyelenggaraan konferensi para pemimpin Eropa di Perancis, ia menyebut pengiriman pasukan ke Ukraina tidak bisa dikesampingkan.

Baca juga: Pasang Surut Hubungan Rusia dan Korea Utara

“Tidak ada yang bisa dikesampingkan untuk mencapai tujuan kami. Rusia tidak bisa dan tidak boleh memenangkan perang ini,” kata Macron yang menjadi tuan rumah konferensi, dikutip dari AFP.

Konferensi guna menggalang dukungan yang lebih besar untuk Ukraina itu sendiri dihadiri para pemimpin dunia, termasuk Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Polandia Andrzej Duda.

Kata pemimpin negara Barat

Terpisah, Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Selasa (27/2/2024) menolak gagasan negara-negara Eropa atau NATO untuk mengirimkan pasukan ke Ukraina.

"Apa yang telah disepakati sejak awal di antara kami dan satu sama lain juga berlaku untuk masa depan, yaitu tidak akan ada tentara di tanah Ukraina yang dikirim ke sana oleh negara-negara Eropa atau negara-negara NATO," kata Scholz kepada para wartawan.

Ia menambahkan, tentara yang berbasis di negara-negara tersebut juga tidak boleh berpartisipasi aktif dalam peristiwa perang di Ukraina untuk melawan Rusia.

Sebelumnya, pada Senin, Scholz sempat mengatakan, bahwa menjaga agar tentara Jerman tidak berpartisipasi langsung dalam perang antara Rusia dan Ukraina merupakan "prinsip fundamental".

Baca juga: Ketika Armada Hantu Rusia Langgar Sanksi Embargo Minyak...

"Tidak ada tentara Jerman di tanah Ukraina dan tidak ada partisipasi tentara Jerman," katanya sebelum pertemuan.

Scholz menjelaskan, bahwa hal itu diperlukan tidak lain untuk mencegah eskalasi perang antara NATO dan Rusia.

Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, yang negaranya akan bergabung dengan NATO, pada Selasa juga mengatakan bahwa pihaknya saat ini tidak berencana untuk mengirim pasukan darat ke Ukraina.

"Itu tidak ada dalam rencana kami untuk saat ini," kata Kristersson kepada lembaga penyiaran publik Swedia, SVT.

Dia bereaksi terhadap komentar Macron, yang mengatakan bahwa para pemimpin Barat tidak boleh mengesampingkan pengiriman pasukan darat untuk membantu Ukraina mengalahkan pasukan Rusia.

"Untuk saat ini, kami sedang sibuk mengirimkan peralatan (militer) canggih ke Ukraina," kata Kristersson.

Halaman:

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com