Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Rusa Zombie Menyebar di AS, Ahli Sebut Ada Potensi Penularan ke Manusia

Kompas.com - 22/02/2024, 19:48 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Di hamparan hutan dan padang rumput Amerika Utara yang tenang, sebuah fenomena yang diam-diam namun mematikan sedang berlangsung, yakni "penyakit kurus kronis" atau CWD.

Kondisi yang juga sering dijuluki "penyakit rusa zombie" ini secara diam-diam menyebar di antara populasi rusa, sehingga memicu kekhawatiran para ilmuwan, konservasionis, dan masyarakat.

Penyakit neurologis ini ditandai dengan berbagai gejala, seperti air liur, kelesuan, terhuyung-huyung, dan tatapan kosong. CWD telah terdeteksi pada lebih dari 800 sampel rusa, termasuk rusa besar di Wyoming, yang menyoroti skala dan urgensi dari masalah ini.

Baca juga: [UNIK GLOBAL] Misteri Air Hijau Kanal Venesia Terungkap | AI Deteksi Obat Pencipta Zombie

Dilansir dari Science Alert, inti dari teka-teki CWD terletak pada penyebabnya yang unik: prion.

Prion adalah protein yang salah lipatan yang dapat menyebabkan protein normal di otak juga salah lipatan, yang menyebabkan degenerasi neurologis.

Hal unik ini membuat penyakit prion sangat mengkhawatirkan karena mereka terkenal tangguh dan dapat bertahan di lingkungan selama bertahun-tahun, menolak metode desinfeksi tradisional seperti formaldehida, radiasi dan pembakaran pada suhu ekstrem.

Penyebaran CWD menimbulkan risiko ekologis yang signifikan dan berpotensi membahayakan kesehatan manusia.

Meskipun tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa CWD dapat secara langsung menginfeksi manusia, namun kemungkinan tersebut tetap menjadi perhatian.

Penyakit prion, seperti penyakit Creutzfeldt-Jakob (CJD) pada manusia dan "penyakit sapi gila" pada sapi, telah menunjukkan bahwa mereka dapat melewati batas spesies, dengan konsekuensi yang menghancurkan.

Wabah penyakit sapi gila di Inggris, misalnya, mengakibatkan pembantaian jutaan ekor sapi dan menyebabkan 178 kematian manusia yang disebabkan oleh varian penyakit ini pada manusia sejak tahun 1995.

Baca juga: AS Jajaki Penggunaan AI untuk Deteksi Fentanil Pencipta Zombie

Meskipun tidak ada kasus CWD yang terkonfirmasi pada manusia, kekhawatiran tetap ada karena beberapa faktor.

Pertama, penelitian telah menunjukkan bahwa prion yang bertanggung jawab atas CWD dapat menginfeksi dan berkembang biak di dalam sel manusia dalam kondisi laboratorium, sehingga meningkatkan potensi penularan.

Kedua, manusia secara tidak sengaja terpapar pada hewan yang berpotensi terinfeksi dengan cara berburu dan memakannya.

Laporan menunjukkan bahwa antara 7.000 hingga 15.000 hewan yang terinfeksi CWD dikonsumsi oleh manusia setiap tahunnya pada tahun 2017, dengan proyeksi yang menunjukkan peningkatan tahunan sebesar 20 persen.

Baca juga: “Zombie Angelina Jolie” Muncul Lagi, Ungkap Wajah Asli Tanpa “Editan” Setelah Keluar Penjara

Di daerah-daerah di mana prevalensi CWD tinggi, seperti Wisconsin, ribuan orang mungkin tanpa disadari telah mengonsumsi daging rusa yang terinfeksi, sehingga menggarisbawahi pentingnya langkah-langkah untuk mengurangi risiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com