Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Orang Diamankan Terkait Protes Kematian Mendadak Musuh Bebuyutan Putin

Kompas.com - 18/02/2024, 07:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Euronews

MOSKWA, KOMPAS.com - Lebih dari 100 orang ditahan di delapan kota di Rusia setelah mereka meletakkan bunga untuk mengenang Alexei Navalny, pimpinan oposisi sekaligus musuh bebuyutan Putin.

Hal ini dikonformasi OVD-Info, sebuah kelompok yang memantau penindasan politik di Rusia.

Pada Sabtu (17/2/2024), polisi memblokir akses ke tugu peringatan di kota Novosibirsk di Siberia dan menahan beberapa orang di sana serta di kota Siberia lainnya, Surgut.

Video yang dibagikan di media sosial dari Novosibirsk menunjukkan orang-orang menempelkan bunga merah tegak di salju di bawah pengawasan polisi yang memblokir akses ke tugu peringatan tersebut dengan selotip.

Baca juga: Zelensky Ajak Trump ke Garis Depan Perang Rusia-Ukraina

Dilansir dari Euronews, di Moskwa, bunga-bunga dipindahkan semalaman dari sebuah tugu peringatan di dekat markas besar Dinas Keamanan Federal Rusia oleh sekelompok besar orang sementara polisi mengawasinya.

Namun pada pagi hari, lebih banyak bunga yang muncul.

Berita kematian Navalny muncul kurang dari sebulan sebelum pemilu yang akan memberi Putin enam tahun lagi kekuasaan.

"Hal ini menunjukkan bahwa sekarang, hukuman di Rusia bagi oposisi bukan hanya hukuman penjara, tapi hukuman mati,” kata Nigel Gould-Davies, mantan duta besar Inggris untuk Belarus dan peneliti senior untuk Rusia dan Eurasia di Institut Internasional untuk Studi Strategis di London.

Penyebab kematian Navalny sebagian besar masih belum jelas.

Lembaga Pemasyarakatan Federal Rusia melaporkan bahwa Navalny merasa mual setelah berjalan-jalan pada Jumat (16/2/2024) dan kehilangan kesadaran di koloni hukuman di kota Kharp, di wilayah Yamalo-Nenets sekitar 1.900 kilometer timur laut Moskwa.

Ambulans tiba, tapi dia tidak dapat diselamatkan. Penyebab kematiannya masih simpang siur.

Baca juga: Oposisi Rusia Alexei Navalny Meninggal di Penjara, PM Kanada: Ini Tragedi

Navalny telah dipenjara sejak Januari 2021, ketika dia kembali ke Moskwa untuk menghadapi penangkapan tertentu setelah memulihkan diri di Jerman dari keracunan zat saraf yang dicurigai dilakuka Kremlin.

Dia kemudian dijatuhi hukuman tiga kali, dengan mengatakan setiap kasus bermotif politik dan menerima hukuman 19 tahun penjara karena ekstremisme.

Baca juga: Warga Rusia Diam-diam Letakkan Bunga untuk Kenang Pemimpin Oposisi Alexei Navalny

Setelah putusan terakhir, Navalny mengaku memahami bahwa dia menjalani hukuman seumur hidup.

"Ini diukur dengan lamanya hidup saya atau lamanya rezim ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com