Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Israel ke Rafah Tewaskan 100 Orang, Jepang Prihatin, WHO Serukan Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kompas.com - 12/02/2024, 14:53 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas menyebut, serangan Israel pada Senin (12/2/2024) dini hari di Kota Rafah di Gaza selatan menewaskan sekitar 100 orang.

Sebagaimana diberitakan AFP, pernyataan tersebut merevisi jumlah korban tewas sebelumnya yang mencapai sebanyak 52 orang. 

Hamas sendiri telah mengutuk serangan udara Israel terbaru terhadap Kota Rafah, yang berbatasan langsung dengan Mesir.

Baca juga: Serang Rafah, Israel Klaim Selamatkan 2 Sandera yang Ditawan Hamas

Mereka mengatakan, serangan tersebut mewakili perluasan ruang lingkup pembantaian yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.

“Serangan tentara penjajah Zionis ke kota Rafah malam ini... yang telah merenggut nyawa lebih dari seratus syuhada sejauh ini, dianggap sebagai kelanjutan dari perang genosida dan upaya pemindahan paksa yang mereka lancarkan terhadap rakyat Palestina,” kata kelompok itu dalam siaran pers, dikutip dari Al Jazeera.

Jepang sangat prihatin dengan operasi Israel di Rafah

Kementerian Luar Negeri Jepang telah mengeluarkan sebuah pernyataan pada Senin yang menyatakan, bahwa pihaknya "sangat prihatin" dengan "laporan operasi militer Israel di Rafah".

"Karena situasi kemanusiaan di lapangan memburuk dan jumlah korban sipil, termasuk sejumlah besar anak-anak, perempuan, dan orang tua, terus meningkat, sangat penting untuk memperbaiki situasi kemanusiaan sesegera mungkin dan untuk mengamankan lingkungan di mana kegiatan bantuan kemanusiaan dapat dilakukan untuk mencapai hal ini," kata pernyataan itu.

Baca juga: 52 Orang Tewas akibat Serangan Israel di Rafah Sebelum Fajar Tadi

WHO ulangi seruan gencatan senjata di Gaza

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, telah mengulangi seruannya untuk melakukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.

Berbicara di sela-sela KTT Pemerintah Dunia 2024 di Dubai, ia menegaskan bahwa bantuan yang diberikan kepada Gaza sejauh ini dalam hal pasokan medis masihlah sangat sedikit.

"Itu setetes air di lautan, jauh dari kebutuhan yang terus bertambah setiap hari," tambahnya, dikutip dari Al Jazeera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com