Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukele Terpilih Lagi Jadi Presiden El Salvador, Simak Profilnya

Kompas.com - 05/02/2024, 17:36 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

SAN SALVADOR, KOMPAS.com - Presiden Nayib Bukele pada Minggu (4/2/2024) meraih kemenangan telak dalam Pilpres El Salvador 2024.

Ribuan pendukung Bukele yang mengenakan pakaian biru cyan dan mengibarkan bendera memadati alun-alun pusat San Salvador untuk merayakan terpilihnya kembali pria keturunan Palestina berusia 42 tahun tersebut.

Bukele mendeklarasikan dirinya sebagai pemenang sebelum hasil resmi diumumkan.

Baca juga: Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal

Dia mengklaim telah meraih lebih dari 85 persen suara.

Hasil sementara menunjukkan Bukele memenangkan 83 persen dukungan dengan 31 persen surat suara yang telah dihitung.

Partai New Ideas yang dipimpinnya diperkirakan akan memenangkan hampir semua dari 60 kursi di badan legislatif, memperkokoh cengkeramannya di negara ini dan memberikan pengaruh yang lebih besar kepada Bukele, pemimpin yang paling kuat dalam sejarah modern El Salvador.

"Secara keseluruhan, oposisi telah dihancurkan," kata Bukele, yang berdiri bersama istrinya di balkon Istana Nasional El Salvador kepada para pendukungnya.

"El Salvador berubah dari (negara) yang paling tidak aman menjadi yang paling aman. Sekarang dalam lima tahun ke depan, tunggu dan lihat apa yang akan kita lakukan," tambah Bukele, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Keberhasilan pemilu New Ideas berarti Bukele akan memegang kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dapat merombak konstitusi El Salvador, yang dikhawatirkan oleh para penentangnya akan mengakibatkan penghapusan batas masa jabatan.

Karena sangat populer, Bukele telah mengkampanyekan keberhasilan strategi keamanannya di mana pihak berwenang menangguhkan kebebasan sipil untuk menangkap lebih dari 75.000 warga El Salvador tanpa dakwaan.

Penahanan ini menyebabkan penurunan tajam dalam tingkat pembunuhan nasional dan secara fundamental mengubah negara berpenduduk 6,3 juta orang yang dulunya merupakan salah satu negara paling berbahaya di dunia itu.

Baca juga: Tak Butuh Waktu Lama, 5 Pejabat Liga Sepak Bola El Salvador Ditahan Setelah Insiden Suporter Terinjak-Injak

Namun beberapa analis mengatakan bahwa penahanan massal terhadap 1 persen populasi tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang.

Beberapa jam sebelumnya, Bukele yang optimis mengadakan konferensi pers dan mengatakan bahwa partainya membutuhkan semua dukungan yang dapat dikerahkan untuk mempertahankan perjuangan anti geng dan terus membentuk kembali El Salvador.

"Jadi, jika kita telah mengatasi kanker kita, dengan metastasis yang merupakan geng, sekarang kita hanya perlu pulih dan menjadi orang yang selalu kita inginkan," kata Bukele.

Hanya sedikit yang meragukan hasil dari pemilihan tersebut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com