Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-707 Serangan Rusia ke Ukraina: Pertukaran Ratusan Tawanan | Janji Oposisi Putin

Kompas.com - 01/02/2024, 11:07 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-707 pada Rabu (31/1/2024), ditandai dengan pertukaran ratusan tawanan oleh kedua pihak

Sementara itu, oposisi Kremlin yaitu Boris Nadezhdin menyerahkan dokumen-dokumen untuk mendaftar pilpres Rusia 2024. Ia berjanji akan mengakhiri perang di Ukraina.

Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah rangkuman perang Ukraina-Rusia terkini.

Baca juga: Zelensky: Berkurangnya Bantuan AS ke Ukraina Akan Jadi Pertanda Buruk

1. Rusia dan Ukraina bertukar ratusan tawanan perang

Rusia dan Ukraina pada Rabu (31/1/2024) bertukar ratusan tawanan perang, seminggu setelah Moskwa mengeklaim pasukan Kyiv menembak jatuh pesawat yang membawa puluhan tentara tahanan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa 195 tentaranya dibebaskan, sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutkan bahwa 207 orang—baik tentara maupun warga sipil—sudah kembali ke Ukraina.

"Orang-orang kami sudah kembali. Ada 207 orang. Kami memulangkan mereka apa pun yang terjadi," kata Zelensky di media sosial.

Baca selengkapnya di sini.

2. Boris Nadezhdin, oposisi Putin, janji akhiri perang

Boris Nadezhdin yang merupakan kritikus Kremlin pada Rabu (31/1/2024) menyerahkan dokumen sebagai syarat maju ke pemilihan presiden atau pilpres Rusia 2024.

Reporter dari kantor berita AFP melihatnya menyerahkan berkas tanda tangan para pendukungnya ke Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia di Moskwa.

KPU Pusat Rusia akan meninjau persyaratannya termasuk mengecek keaslian tanda tangan, dan memutuskan apakah Nadezhdin dapat mencalonkan diri.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Pilpres Rusia 2024, 16 Orang Daftar Jadi Capres Penantang Putin

3. Rumor Zelensky minta panglima Ukraina mundur

Rusia pada Rabu (31/1/2024) mengeklaim para petinggi Ukraina terpecah setelah Presiden Volodymyr Zelensky dilaporkan meminta panglima angkatan bersenjata Valery Zaluzhny mengundurkan diri.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan di Moskwa, laporan upaya pemecatan tersebut menunjukkan perselisihan yang semakin besar antara kepemimpinan sipil dan militer Ukraina.

Pekan ini, desas-desus beredar di media Ukraina bahwa Zelensky berencana memecat Zaluzhny, yang sudah memimpin angkatan bersenjata sebelum invasi Rusia pada 2022.

Baca selengkapnya di sini.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com