Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qatar, Eksportir LNG Terbesar Dunia Mulai Terdampak Krisis di Laut Merah

Kompas.com - 25/01/2024, 10:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AP News

DOHA, KOMPAS.com - Salah satu eksportir Liquified Natural Gas (LNG) atau gas alam cair terbesar di dunia, Qatar juga mulai terdampak serangan Houthi di Laut Merah.

Hal itu diungkapkan dalam sebuah pernyataan dari produsen QatarEnergy milik negara Qatar.

Dikatakan bahwa Qatar mengumumkan pengiriman gas alam cairnya terkena dampak serangan Houthi. Pengiriman sebelumnya sempat tertunda sebelum menuju Teluk Aden dan Laut Merah.

Baca juga: Krisis di Laut Merah Kini Ganggu Sektor Kimia Jerman

Namun Qatar yang berperan sebagai mediator utama antara Hamas dan Israel, belum melihat satu pun kapalnya diserang.

"Produksinya terus berlanjut tanpa gangguan, dan komitmen kami untuk memastikan pasokan LNG yang dapat diandalkan bagi pelanggan kami," ujar dalam pernyataan tersebut dikutip dari AP News pada Kamis (25/1/2024).

Dari pernyataan itu juga dijelaskan bahwa perkembangan yang sedang berlangsung di kawasan Laut Merah akan berdampak pada penjadwalan beberapa pengiriman.

Ini karena pengiriman bakal mengambil rute alternatif. "Pengiriman LNG dari Qatar dikelola oleh pembeli kami," kata pernyataan itu.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kargo QatarEnergy sekarang melakukan perjalanan di sekitar Tanjung Harapan di Afrika, sehingga kemungkinan bakal menambah waktu perjalanan.

Diketahui, kelompok Houthi Yaman telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal komersial sejak November 2023 imbas perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.

Houthi juga bersumpah bakal terus melanjutkan serangannya sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Sejak November itu, kelompok Houthi telah berulang kali menargetkan kapal-kapal di Laut Merah, dengan mengatakan bahwa mereka membalas serangan Israel di Gaza terhadap Hamas.

Baca juga: Tesla dan Volvo Berhenti Produksi Imbas Konflik di Laut Merah

Namun mereka sering menargetkan kapal-kapal yang tidak ada hubungannya dengan Israel, sehingga membahayakan pelayaran di rute utama perdagangan global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com