Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Iran Luncurkan Serangan ke Irak, Suriah, dan Pakistan?

Kompas.com - 19/01/2024, 15:13 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran melancarkan serangan rudal ke tiga negara berbeda dalam sepekan ini, yakni Irak, Suriah, dan Pakistan.

Mengapa Iran melakukannya? 

Serangan Iran ke tiga negara tersebut semuanya merupakan respons terhadap serangan yang dilakukan di tanahnya atau terhadap target-target Iran.

Baca juga: Irak Kutuk Serangan Rudal Iran, Tarik Duta Besar di Teheran

Teheran pada Selasa (16/1/2024) mengatakan, telah menembakkan rudal ke militan ISIS di Suriah.

Iran menyebut tembakan itu sebagai tanggapan atas pengeboman yang menewaskan sejumlah orang pada sebuah peringatan untuk komandan terkenal Qassem Soleimani di Iran tengah pada 3 Januari.

Soleimani adalah arsitek utama jaringan paramiliter proksi Iran di dunia Arab. Serangan pesawat tak berawak AS menewaskannya pada 2020.

Serangan Iran di Irak pada hari yang sama menghantam apa yang dikatakan Iran sebagai situs mata-mata Israel -sebuah tuduhan yang dibantah oleh Irak.

Israel telah membunuh anggota penting sekutu Iran di Lebanon, Hezbullah, dan pasukan elit Iran, Garda Revolusi, di Lebanon dan Suriah.

Di Pakistan, media pemerintah Iran melaporkan bahwa Iran menghancurkan dua pangkalan militan Baluchi Jaish al Adl, sebuah kelompok yang berbasis di Pakistan.

Baluchi Jaish al Adl mengeklaim serangan pada bulan Desember yang menewaskan pasukan keamanan Iran.

Pakistan melancarkan serangan terhadap militan separatis di dalam wilayah Iran pada Kamis (18/1/2024) sebagai tanggapan.

Baca juga: 9 Orang Termasuk 4 Anak-anak Tewas dalam Serangan Pakistan di Iran

Pakistan adakan pertemuan keamanan darurat

Terbaru, Perdana Menteri (PM) Pakistan dilaporkan akan mengadakan pertemuan keamanan darurat dengan para kepala militer dan intelijen pada hari ini, Jumat (19/1/2024), setelah diserang Iran.

Aksi militer yang jarang terjadi di wilayah perbatasan Baluchistan -yang dibagi oleh kedua negara- telah memicu lebih jauh ketegangan regional yang telah dibakar oleh perang Israel-Hamas.

Iran melakukan serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap apa yang mereka sebut sebagai target "teroris" di Pakistan pada Selasa malam, dan pada Kamis kemarin, Pakistan menyerang target-target militan di dalam wilayah Iran.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat telah mengimbau Pakistan dan Iran untuk menahan diri, sementara China telah menawarkan untuk menjadi penengah antara kedua negara.

"Perdana Menteri telah memanggil pertemuan Komite Keamanan Nasional yang akan diadakan hari ini," kata seorang Juru Bicara Kantor PM Pakistan kepada AFP.

Baca juga: Turkiye Serang Pasukan PKK dan YPG di Irak-Suriah, Hancurkan 24 Target

Seorang pejabat keamanan Islamabad mengatakan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat dan kepala badan intelijen akan menghadiri pertemuan pada sore hari.

Pemimpin sementara Pakistan, Anwar-ul-Haq Kakar, mempersingkat kunjungannya ke Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss menyusul serangan-serangan tersebut.

Pemerintahan caretakernya sedang memimpin Pakistan menuju pemilihan umum yang tinggal tiga minggu lagi dan telah dirusak oleh tuduhan-tuduhan kecurangan sebelum pemungutan suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Prancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Prancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Global
Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Global
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Liga Arab Desak Gencatan Senjata Segera dan Permanen di Gaza

Liga Arab Desak Gencatan Senjata Segera dan Permanen di Gaza

Global
Abaikan Peringatan Internasional, Israel Bersumpah Intensifkan Serangan Darat di Rafah Gaza

Abaikan Peringatan Internasional, Israel Bersumpah Intensifkan Serangan Darat di Rafah Gaza

Global
Liga Arab Serukan Penempatan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Palestina

Liga Arab Serukan Penempatan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Palestina

Global
[POPULER GLOBAL] 'Israel Akan Incar Turkiye' | Kondisi PM Slovakia Usai Ditembak

[POPULER GLOBAL] "Israel Akan Incar Turkiye" | Kondisi PM Slovakia Usai Ditembak

Global
5 Tentara Israel Tewas Ditembak Tanknya Sendiri di Gaza Utara

5 Tentara Israel Tewas Ditembak Tanknya Sendiri di Gaza Utara

Global
AS Makin Agresif, Xi Jinping-Putin Perdalam Hubungan Militernya

AS Makin Agresif, Xi Jinping-Putin Perdalam Hubungan Militernya

Global
Ukraina Tuduh Rusia Menahan dan Bunuh Warga Sipil di Kharkiv

Ukraina Tuduh Rusia Menahan dan Bunuh Warga Sipil di Kharkiv

Global
Pesawat Jatuh di Tennessee, 3 Tewas, Puing-puing Berserakan

Pesawat Jatuh di Tennessee, 3 Tewas, Puing-puing Berserakan

Global
Hezbollah Luncurkan 60 Roket Lebih ke Israel

Hezbollah Luncurkan 60 Roket Lebih ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com