KYIV, KOMPAS.com - Pertahanan udara Ukraina mengeklaim berhasil mencegat 25 dari 63 rudal hipersonik Kinzhal yang ditembakkan Rusia, kata juru bicara Angkatan Udara Yurii Ihnat.
Rudal Kinzhal termasuk senjata yang menurut Presiden Rusia Vladimir Putin tidak dapat dihancurkan karena lajunya mencapai sepuluh kali kecepatan suara.
Pada 2022, Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga menyebut rudal Kinzhal mustahil dihentikan.
Baca juga: Ukraina Tunjukkan Foto Rudal Kinzhal Rusia yang Hancur Ditembak Rudal Patriot
"Mereka (Rusia) baru saja meluncurkan rudal hipersonik karena itulah satu-satunya yang dapat mereka lakukan dengan kepastian mutlak," kata Biden, dikutip dari Kyiv Independent.
"Seperti yang Anda semua tahu, ini senjata penting tetapi berhulu ledak sama dengan rudal yang diluncurkan lainnya,” lanjutnya.
The Insider melaporkan, Rusia memproduksi rudal Kh-47M2 Kinzhal menggunakan suku cadang impor dari beberapa negara Uni Eropa.
Rusia mengeklaim rudal Kinzhal dapat mencapai ketinggian 20 km dan menggunakan jalur penerbangan balistik dengan kecepatan hingga Mach 10, sehingga terlalu cepat untuk dicegat.
Namun, Ukraina menyebut klaim itu belum terbukti akurat di medan perang.
Baca juga:
“63 rudal Kinzhal ditembakkan sejak invasi besar-besaran dimulai, dan 25 di antaranya hancur. Musim semi lalu kami mendapat sistem Patriot dan kemampuan untuk menghancurkan rudal balistik yang diluncurkan dari udara,” ujar Ihnat.
Ukraina juga mengeklaim semua dari sepuluh rudal hipersonik Kinzhal yang ditembakkan Rusia pada 2 Januari 2024 berhasil dicegat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.