MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Vladimir Putin pada Senin (1/1/2024) menyatakan, Rusia akan mengintensifkan serangan terhadap target-target militer di Ukraina setelah Kota Belgorod diserang akhir pekan lalu.
Serangan tersebut menewaskan 24 orang dan menyebabkan lebih dari 100 orang terluka di Belgorod pada Sabtu (30/12/2023).
Serangan ini terjadi setelah Moskwa melancarkan serangan berskala besar di kota-kota Ukraina.
Baca juga: Rusia Hadapi Serangan Ukraina Paling Mematikan, 21 Orang Tewas di Belgorod
"Kami akan mengintensifkan serangan, tidak ada kejahatan terhadap warga sipil yang akan dibiarkan begitu saja, itu sudah pasti," kata Putin pada Senin dalam sebuah kunjungan ke sebuah rumah sakit militer.
Dia mengatakan, Rusia akan terus menyerang apa yang disebutnya sebagai "instalasi militer" Ukraina.
"Kami melakukan itu hari ini, dan besok kami akan terus melakukannya," kata Putin ketika serangan Rusia ke Ukraina berusia hampir dua tahun, sebagaimana dikutip dari AFP.
Dia berbicara ketika Ukraina menyebut bahwa Rusia telah menghantamnya dengan jumlah pesawat tak berawak atau drone yang mencapai rekor terbanyak pada Hari Tahun Baru 2024.
Putin sendiri menyebut serangan di Belgorod sebagai serangan teroris dan menuduh pasukan Ukraina menargetkan wilayah tepat di pusat kota, di mana orang-orang berjalan sebelum Malam Tahun Baru.
Dia mengulangi klaim bahwa Ukraina sedang dimanfaatkan oleh Barat untuk "menyelesaikan masalahnya" dengan Rusia.
Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Serang Perbatasan di Bryansk dan Belgorod
Pemimpin Rusia itu mengatakan bahwa ia yakin inisiatif strategis dalam konflik yang berlarut-larut ini berada di pihak Rusia.
"Bagaimanapun juga, itulah cara saya diberi pengarahan dan saya selalu bersikeras: setiap operasi ofensif harus dilakukan setelah kekalahan musuh," katanya, menurut kantor berita Interfax.