Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Serangan Udara Israel Menewaskan Pekerja Bantuan Gaza dan 70 Keluarga Besarnya

Kompas.com - 24/12/2023, 14:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

YERUSALEM, KOMPAS.com - Serangan udara militer Israel menewaskan lebih dari 70 anggota keluarga besar, termasuk seorang veteran pekerja bantuan PBB.

Sekretaris Jenderal PBB memperingatkan bahwa skala kematian dan kehancuran di Gaza menghalangi pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan.

Issam al-Mughrabi, 56 tahun, tewas bersama istrinya, lima anak dan puluhan kerabat lainnya dalam pemboman di dekat Kota Gaza, kata kepala program pembangunan PBB (UNDP) dalam sebuah pernyataan yang juga menyerukan gencatan senjata segera.

Baca juga: Hasil Investigas: Israel Rutin Pakai Bom 1 Ton di Gaza Selatan, Ditemukan 208 Kawah

“Hilangnya Issam dan keluarganya sangat mempengaruhi kita semua,” kata administrator UNDP Achim Steiner, seperti dilansir dari Guardian.

“PBB dan warga sipil di Gaza bukanlah target. Perang ini harus diakhiri. Tidak ada lagi keluarga yang harus menanggung rasa sakit dan penderitaan yang dialami keluarga Issam dan banyak orang lainnya," tambahnya.

Pada Sabtu (23/12/2023), Hamas juga mengklaim bahwa serangan udara militer Israel mungkin telah menewaskan lima sandera.

Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, mengatakan bahwa pihaknya telah kehilangan kontak dengan kelompok yang bertanggung jawab menahan warga Israel.

Militer Israel tidak segera menanggapi klaim tersebut, namun hal ini dapat menambah tekanan terhadap pemerintah dari beberapa keluarga korban yang ditahan di Gaza, yang menyerukan gencatan senjata untuk memungkinkan pembebasan orang yang mereka cintai.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah bersumpah bahwa perang akan terus berlanjut sampai Hamas hancur.

Dia juga menentang tuntutan internasional untuk melakukan gencatan senjata.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] RS Indonesia di Gaza Jadi Markas Israel | Kota Hantu Buatan China di Malaysia

Hal ini kini datang bahkan dari sekutu dekat seperti Inggris dan Jerman , yang khawatir dengan korban sipil akibat serangan Israel.

Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza meningkat menjadi 20.258 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, kata otoritas kesehatan yang dikelola Hamas.

Baca juga: Presiden Macron: Israel Tidak Harus Meratakan Gaza dengan Tanah, Itu Salah

Ribuan lainnya diperkirakan terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com