Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Wujud Temuan "Pabrik Roti Penjara" di Pompeii Italia

Kompas.com - 15/12/2023, 14:37 WIB
Albertus Adit,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

NAPOLI, KOMPAS.com - Para arkeolog telah menemukan toko roti kuno di Taman Arkeologi Pompeii, Italia.

Ironisnya, di toko roti itu terdapat pabrik sekaligus penjara bagi para pekerja yang dipaksa untuk membuat roti.

Para pekerja yang diperbudak dilaporkan harus bekerja berjam-jam di tempat yang gelap dan sempit.

Baca juga: Arkeolog Ternama Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Kutukan Firaun

Sebagaimana diberitakan Smithsonian Magazine pada Selasa (12/12/2023), lokasi untuk membuat roti itu didesain seperti penjara.

Dalam sebuah pernyataan, Direktur Taman Arkeologi Pompeii, Gabriel Zuchtriegel, menjelaskan bahwa pekerja itu dipaksa bekerja keras bersama keledai yang menggiling biji-bijian untuk dijadikan roti.

Ia menjelaskan bahwa ruang untuk membuat roti itu cukup sempit dan penerangannya minim. Ini karena jendelanya berukuran kecil dan tinggi serta berjeruji.

"Kita bisa membayangkan ini adalah ruang yang ditempati oleh orang-orang dengan status budak. Pergerakan para budak juga dibatasi oleh pemiliknya," kata Gabriel Zuchtriegel.

"Ini menjadi sisi yang paling mengejutkan dari perbudakan kuno. Dan mereka juga tidak diberi janji kebebasan," imbuh dia.

Jadi, bisa dibayangkan semua itu sebagai kekerasan yang brutal. Sebab dapat dilihat dengan adanya jendela berjeruji.

Para peneliti menemukan lekukan di lantai yang menurut mereka digunakan untuk mengoordinasikan pergerakan pekerja dan hewan.

Baca juga: Sejarah Piramida Mesir dan Proses Pembangunannya

"Ruangnya sangat kecil, sehingga dua keledai tidak bisa lewat bersamaan. Maka dari itu, setiap keledai harus diatur agar tetap sinkron dengan yang lain," kata Zuchtriegel kepada Elisabetta Povoledo dari New York Times.

Di masa lalu, sejarah bergantung pada catatan yang tertulis tentang kondisi suram di pabrik dan toko roti kuno.

Penulis abad kedua, Apuleius, menggunakan pengetahuannya dalam tulisannya yang menggambarkan pekerja dengan “kulit bergaris-garis bekas luka bakar”, “dahi dicap”, dan “kaki dirantai”.

"Mereka juga sangat pucat, mata mereka begitu kabur karena panas terik kegelapan yang dipenuhi asap, sehingga mereka hampir tidak bisa melihat. Jadi para budak itu dipaksa secara kasar bekerja dengan penuh asap dan abu tepung," tulis Apuleius.

Selain itu, kondisi keledai juga mengenaskan dengan penuh luka karena dipaksa berputar-putar selama berjam-jam.

"Di bagian pinggang keledai terpotong sampai ke tulang karena dicambuk tanpa henti," tulis Apuleius.

Adapun toko roti tersebut ditemukan oleh para arkeolog dan mulai digali awal tahun ini di kawasan Regio IX Pompeii.

Baca juga: 10 Negara Terkecil di Dunia

Penemuan sebelumnya di bagian ini mencakup lukisan dinding yang menampilkan roti pipih dan prasasti kampanye pemilu.

Jadi, temuan terbaru ini adalah kesaksian atas kerja keras yang dilakukan oleh laki-laki, perempuan, dan hewan di pabrik roti kuno Pompeii.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com