Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Membuka Diri Bahas Dampak Jepang Buang Limbah PLTN Fukushima

Kompas.com - 18/11/2023, 16:22 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida pada Jumat (17/11/2023) mengatakan China telah menyetujui pembicaraan tingkat ahli yang bertujuan untuk mengatasi larangannya terhadap makanan laut Jepang setelah pembuangan limbah PLTN Fukushima.

China seperti diketahui telah melarang semua impor makanan laut Jepang pada Agustus setelah Jepang mulai melepaskan air limbah PLTN Fukushima ke laut,

Kishida mengaku telah mendiskusikan masalah air limbah ini dengan Presiden China Xi Jinping ketika mereka bertemu di sela-sela KTT Asia Pasifik di San Francisco pada Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Xi Jinping ke Kishida: Limbah Fukushima Berdampak pada Kesehatan Seluruh Umat Manusia

Kishida mengatakan bahwa ia dan Xi sepakat untuk mencari penyelesaian melalui konsultasi dan dialog yang didasari oleh sikap yang konstruktif.

"Dalam beberapa hari ke depan, diskusi akan dilakukan berdasarkan ilmu pengetahuan di tingkat para ahli," ujar Kishida dalam sebuah konferensi pers, sebagaimana dikutip dari AFP.

China, yang memiliki ketegangan historis dengan Jepang, menuduh Tokyo memperlakukan laut sebagai "saluran pembuangan".

Jepang bersikeras bahwa pembuangan limbah yang telah diolah dari PLTN yang dilanda gempa bumi dan tsunami pada tahun 2011 itu aman.

Pandangan Jepang ini juga didukung oleh badan pengawas atom PBB (IAEA), serta Amerika Serikat, sekutu dekat Jepang.

Kishida meminta China untuk membuat "penilaian obyektif" tentang keamanan makanan laut, yang merupakan industri utama di Jepang.

"Terus terang, saat ini kami tidak berada dalam posisi untuk memprediksi waktu pencabutan pembatasan impor. Namun, pemerintah akan menekan pemerintah China dan mengambil langkah-langkah untuk mendukung nelayan Jepang," katanya.

Baca juga: Jepang Mulai Putaran Ketiga Buang Limbah PLTN Fukushima ke Laut

Xi bertemu dengan para pemimpin termasuk Presiden AS Joe Biden di San Francisco, sebagian besar menunjukkan sisi yang lebih lembut karena China mencoba untuk meredakan ketegangan dan fokus pada ekonominya yang goyah.

Namun ketegangan terlihat jelas dengan Jepang, dengan Kishida menyuarakan kekhawatiran atas aktivitas militer China di perairan dekat Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com