FUKUSHIMA, KOMPAS.com - Jepang pada Kamis (2/11/2023) memulai putaran ketiga membuang air limbah olahan dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke laut.
Operator PLTN Fukushima yaitu Tokyo Electric Power Company (TEPCO) mengatakan, pihaknya mulai membuang 7.800 ton air pendingin reaktor yang hancur setelah gempa dan tsunami 2011.
"(Pembuangan) ini diperkirakan selesai dalam waktu sekitar 17 hari,” kata juru bicara TEPCO kepada wartawan AFP.
Baca juga: Ilmuwan Uji Ikan Fukushima, Teliti Dampak Pelepasan Limbah Radioaktif
Sejak akhir Agustus 2023, TEPCO secara bertahap membuang air limbah setara 540 kolam renang Olimpiade yang disimpan di kompleks PLTN Fukushima-Daiichi.
PLTN itu kehabisan ruang untuk membangun lebih banyak tangki air, dan TEPCO perlu membersihkan area untuk melakukan tugas yang jauh lebih berbahaya, yaitu menghilangkan bahan bakar radioaktif dan puing-puing dari tiga reaktor yang rusak.
Menurut Jepang, air limbah olahan dari PLTN Fukushima tidak berbahaya dan sangat encer di laut, kemudian dibuang secara bertahap selama puluhan tahun.
Klaim tersebut didukung oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) setelah melakukan survei dampak lingkungan, termasuk dengan mengambil sampel air dan ikan
Baca juga:
Akan tetapi, China dan Rusia mengkritik pembuangan limbah PLTN Fukushima dan melarang semua impor makanan laut dari Jepang.
Larangan China ini merugikan para nelayan kerang di Hokkaido, Jepang utara, sekitar 500 kilometer dari PLTN Fukushima, karena bergantung pada pabrik-pabrik China untuk mengupas cangkang moluska tersebut.
Adapun TEPCO dan perusahaan-perusahaan Jepang lainnya dibanjiri telepon kritik dari China setelah pembuangan awal, tetapi sekarang jumlahnya menurun.
Baca juga: Ramai-ramai Warga Jepang Dapat Teror Telepon dari China Usai Limbah Fukushima Dibuang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.