Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Serang Suami Mantan Ketua DPR AS dengan Palu Mengaku Terjebak Konspirasi

Kompas.com - 10/11/2023, 18:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Persidangan terhadap seorang pria yang dituduh membobol rumah mantan ketua DPR AS Nancy Pelosi di San Francisco dan memukul suaminya dengan palu telah dimulai.

Pengacara pembela berpendapat bahwa kliennya, David DePape, terjebak dalam teori konspirasi.

Paul Pelosi, yang saat itu berusia 82 tahun, diserang oleh DePape pada dini hari tanggal 28 Oktober tahun lalu dan dirawat di rumah sakit karena patah tulang tengkorak serta luka di lengan dan tangan kanannya.

Baca juga: Ukraina Ganti Lambang Palu Arit Soviet di Patung Raksasa Kyiv dengan Logo Trisula Negara

Insiden tersebut, yang terekam dalam rekaman kamera tubuh polisi, menimbulkan kejutan di dunia politik hanya beberapa hari sebelum pemilu paruh waktu tahun lalu.

“Terlalu banyak kekerasan … kekerasan politik. Terlalu banyak kebencian, terlalu banyak fitnah,” kata Joe Biden tak lama setelah serangan itu. “Cukup, sudah cukup.”

Dilansir dari Guardian, pengacara pembela Jodi Linker mengatakan pada Kamis (9/11/2023) dalam pernyataan pembuka di pengadilan di San Francisco bahwa dia tidak akan membantah bahwa DePape menyerang suami mantan ketua DPR tersebut.

Sebaliknya, ia akan berargumen bahwa DePape percaya mengambil tindakan untuk menghentikan korupsi dan pelecehan terhadap anak-anak yang dilakukan oleh politisi dan aktor.

DePape mengaku tidak bersalah atas percobaan penculikan seorang pejabat federal dan penyerangan terhadap anggota keluarga dekatnya dengan maksud untuk membalas pejabat tersebut atas pelaksanaan tugasnya.

Paul Pelosi diperkirakan akan memberikan kesaksian minggu depan.

Jaksa federal Laura Vartain Horn mengatakan kepada para juri bahwa DePape mulai merencanakan serangan itu pada bulan Agustus.

Baca juga: Simbol Palu Arit Dicopoti, Ukraina Mulai Kampanye Dekomunisasi

Bukti serta kesaksian FBI menunjukkan bahwa dia meneliti targetnya secara online, mengumpulkan nomor telepon dan alamat, bahkan membayar layanan pencatatan publik untuk mencari informasi tentang Nancy Pelosi dan lainnya.

Dalam pernyataan pembukaannya, Vartain Horn memperlihatkan foto Paul Pelosi terbaring dalam genangan darah.

Baca juga: Ukraina Turunkan Simbol Palu dan Arit dari Patung Besar di Kyiv

DePape diketahui memiliki sejarah menyebarkan teori konspirasi sayap kanan, memposting kata-kata kasar di blog dan forum online tentang alien, komunis, agama minoritas, dan elite global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com