Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Tantangan Jelang Olimpiade Paris 2024

Kompas.com - 31/10/2023, 22:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Matt Ford/DW Indonesia

PARIS, KOMPAS.com - Kurang dari sembilan bulan jelang pembukaan Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris, pemerintah berpacu dengan waktu untuk mengebut persiapan.

DW merangkum beberapa tantangan utama yang dihadapi Paris menjelang Olimpiade:

Baca juga: Kantor Olimpiade Paris 2024 Digerebek Penyelidik Anti-Korupsi

Larangan Bouquinistes

Siapa pun yang pernah mengunjungi Paris pasti pernah menjumpai ratusan pedagang buku bekas di sepanjang bantaran Sungai Seine. Namun, sentra niaga ikon ibu kota itu ingin dihapus pihak berwenang jelang Olimpiade.

"Kami akan memberantas sepenuhnya pedagang kaki lima, para peramal nasib, dan kegiatan ilegal lainnya,” kata Kepala Polisi Paris, Laurent Nunez.

Bouquinist alias lapak buku telah menyemarakkan bantaran Sungai Seine sejak abad ke-16. Keberadaan para pedagang di sana turut melahirkan julukan unik, sebagai "satu-satunya sungai yang mengalir di antara rak-rak buku".

Polisi sebaliknya berdalih, lapak-lapak yang sebagian sudah bediri sejak seratus tahun itu bisa digunakan untuk menyimpan bom.

Bantaran Sungai Seine termasuk lokasi penyelenggaraan pesta pembukaan dan diprediksi akan dipenuhi lautan manusia.

Tunawisma

Bukan hanya buku dan pernak-pernik budaya yang dibersihkan dari jalanan kota Paris, melainkan juga manusia.

Meskipun bersikeras bahwa penertiban tidak berkaitan dengan Olimpiade atau Piala Dunia Rugbi tahun depan, Pemerintah Perancis tetap mengebut rencana untuk memindahkan kaum tunawisma dari Paris ke kota-kota Perancis lainnya.

Sekitar setengah dari sekitar 200.000 tunawisma di Perancis hidup di kota Paris dan wilayah sekitar Ile-de-France, di mana mereka mendapat bantuan negara, peluang kerja yang lebih baik, akses terhadap badan amal, dan kontak dengan keluarga dan teman.

Menurut data pemerintah yang dilansir CNN pada September lalu, sekitar 1.800 tunawisma, sebagian besar migran, telah dipindahkan dari Paris sejak April 2023 ke lokasi-lokasi alternatif di seluruh negeri--dengan kapasitas lebih dari 50 orang per minggu.

Namun, situasi diperburuk oleh keputusan pemilik hotel untuk menarik diri dari skema penampungan darurat tunawisma untuk mengantisipasi kunjungan wisatawan selama Olimpiade.

Baca juga:

Wabah kutu busuk

Terlepas dari pemindahan paksa tunawisma yang kontroversial, Paris juga menghadapi tantangan lain, yakni invasi kutu busuk yang meningkat selama beberapa tahun terakhir.

Menurut pemerintah, setidaknya satu dari sepuluh warga kota sudah pernah mengalami gigitan kutu busuk dalam lima tahun terakhir.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com