Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia: Kebakaran Hutan di Indonesia Perburuk Kualitas Udara

Kompas.com - 30/09/2023, 17:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Malaysia Wan Abdul Latiff Wan Jaffar pada Jumat (29/9/2023) mengatakan, ratusan kebakaran hutan di Indonesia menyebabkan kabut asap mencapai Malaysia dan memperburuk kualitas udara.

Pada 2019 contohnya, kabut asap dari merebaknya kebakaran hutan menyebabkan Malaysia mendesak Indonesia untuk mengatasi masalah tahunan tersebut.

Wan Abdul Latiff mengungkapkan, kebakaran hutan memperburuk polusi udara di pantai barat Malaysia dan di Sarawak, pulau Kalimantan.

Baca juga: WNI Asal Medan Diculik di Malaysia, Pelaku Minta Tebusan Rp1,7 Miliar

“Kualitas udara secara keseluruhan di negara ini menunjukkan penurunan,” katanya, dikutip dari kantor berita AFP.

"Kebakaran hutan di Sumatera bagian selatan dan Kalimantan bagian tengah dan selatan, Indonesia, menyebabkan kabut asap melintasi batas negara," imbuhnya.

Citra satelit menunjukkan 52 titik api kebakaran hutan di Sumatera dan 264 di Kalimantan, menurut laporan Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC) yang berbasis di Singapura, yang melacak kabut asap di Asia Tenggara.

Saat berita ini diunggah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia belum menanggapi permintaan komentar dari AFP.

Petugas damkar di Sumatera bagian barat bulan ini memadamkan kebakaran besar di lahan gambut yang menyebabkan Palembang diselimuti kabut asap selama berminggu-minggu.

Baca juga:

Kebakaran hutan di Indonesia terjadi setiap tahun selama musim kemarau. Pada 2019, karhutla di Indonesia membuat hampir 2.500 sekolah ditutup di seluruh Malaysia.

Kebakaran hutan pada 2015 juga salah satu yang paling mematikan, menyebabkan Asia Tenggara diselimuti asap beracun selama berminggu-minggu, sehingga banyak orang sakit, sekolah-sekolah ditutup, dan penerbangan dibatalkan.

Sebagian besar kebakaran hutan Indonesia terjadi di Sumatera, serta Kalimantan yang terbagi antara Indonesia, Malaysia, dan Brunei.

Indonesia dan Malaysia sama-sama telah melakukan penyemaian awan, menggunakan bahan kimia untuk memicu hujan.

Baca juga: Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia Digerebek, Penduduk Nekat Kabur Turuni Lereng Curam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com