Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Serangan di Pipa Gas Nord Stream: Sedikit Fakta, Banyak Spekulasi

Kompas.com - 26/09/2023, 22:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Jarum jam menunjukkan pukul dua dini hari ketika stasiun seismografi di Denmark, Swedia, dan Jerman mencatat getaran berfrekuensi rendah di dasar Laut Baltik, pada 26 September 2022.

Pada saat yang sama, pengelola pipa gas Nord Stream mendeteksi anjloknya tekanan udara di dalam pipa gas sepanjang 1.200 kilometer yang membentang antara Jerman dan Rusia itu.

Saat matahari meninggi, kantung-kantung gas metana terlihat membuih di permukaan laut di dekat Pulau Bornholm.

Baca juga: Denmark Temukan Obyek Silinder Dekat Pipa Gas Nord Stream yang Bocor

Kebocoran gas di kedalaman 80 meter itu kelak diketahui bukan berasal dari satu pipa, melainkan akibat ledakan di tiga pipa sekaligus.

Momen ini menandai betapa perang di Ukraina juga berdampak pada ketahanan energi di barat Eropa.

DW INDONESIA Lokasi bocornya pipa gas Nord Stream.
Sontak Rusia dicurigai sebagai dalang ledakan. Namun, sebuah investigasi oleh media-media Jerman pada Maret 2023 mengungkap jejak pelaku yang mengarah ke Ukraina.

Dituliskan, setidaknya lima laki-laki dan seorang perempuan menyewa kapal pesiar bernama Andromeda dan bertolak dari Warnemuende, Jerman, tiga pekan sebelum ledakan.

Jejak bahan peledak ditemukan kepolisian Jerman di atas kapal Andromeda. Menurut penyelidikan, jenis yang ditemukan serupa dengan yang digunakan untuk meledakkan pipa Nord Stream.

Baca juga: Swedia Konfirmasi Pipa Gas Nord Stream Bocor karena Sabotase

Tindakan pasukan elite Ukraina?

Pada Juni lalu, giliran harian AS, Washington Post, yang menurunkan laporan hasil investigasinya dengan tuduhan terarah kepada dinas rahasia Eropa dan AS.

Menurut laporan tersebut, dinas intelijen Barat sudah menyiapkan rencana serangan sejak Juni 2022, dengan pasukan elite Ukraina sebagai pelaksana tugas.

Informasi rahasia yang diterima Washington Post cukup terperinci. Selain jumlah dan kemampuan masing-masing personil, rencana itu juga mencantumkan garis komando di bawah petinggi militer Ukraina, Jendral Valerii Zaluzhnyi.

Namun begitu, Presiden Volodomyr Zelensky dikabarkan tidak diberitahu mengenai rencana serangan terhadap pipa gas Nord Stream.

Sejak lama, AS tidak lagi merahasiakan sikap antipati terhadap proyek bersama antara Jerman dan Rusia itu. Ketika berkunjung ke Berlin, Februari 2022, Presiden AS Joe Biden sempat mengancam "akan mengakhiri proyek Nord Stream 2, jika Rusia menginvasi Ukraina."

Ungkapan senada diucapkan Wakil Menteri Luar Negeri, Victoria Nuland, yang mengaku bahagia bahwa pipa Nord Stream "kini cuma menjadi setumpuk sampah di dasar lautan."

Baca juga: Investigasi Kebocoran Nord Stream 1: Pipa Gas Sepanjang 50 Meter Rusak Parah akibat Ledakan

Pengabaian kejahatan perang

Dari sudut pandang hukum internasional, serangan terhadap pipa Nord Stream dalam konteks peperangan di Ukraina bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang, kata pakar hubungan internasional di Bonn, Jerman, Stefan Talmon.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com