Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebocoran Pipa Gas Nord Stream Diperiksa, Dugaan Sabotase Menguat

Kompas.com - 07/10/2022, 18:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Pemeriksaan dua kebocoran di pipa gas Nord Stream yang menghubungkan Rusia ke Eropa memperkuat kecurigaan bahwa itu adalah tindakan sabotase, kata pihak berwenang Swedia pada Kamis (6/10/2022).

"Kami dapat menyimpulkan bahwa telah terjadi ledakan di Nord Stream 1 dan 2 di zona ekonomi eksklusif Swedia yang menyebabkan kerusakan parah pada jaringan pipa gas," kata jaksa penuntut umum Mats Ljungqvist dikutip dari kantor berita AFP.

Ljungqvist menambahkan, "Penyelidikan TKP memperkuat kecurigaan sabotase yang diperparah."

Baca juga: Pipa Nord Stream Bocor Munculkan Buih Gelembung Seluas 1 Km di Laut, Eropa Tingkatkan Keamanan

"Barang bukti telah dikumpulkan di TKP dan sekarang akan diperiksa," lanjutnya.

Ia tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut atas alasan kerahasiaan penyelidikan dan menyatakan bahwa ini masalah yang rawan.

Keempat kebocoran pipa gas Nord Stream yang ditemukan pada Senin (26/9/2022) berada di Laut Baltik di lepas pulau Bornholm, Denmark.

Sebanyak dua kebocoran terletak di zona ekonomi eksklusif Swedia, sedangkan dua lainnya berada di zona Denmark.

Pada Senin (3/10/2022), otoritas Kejaksaan Swedia berkata bahwa pihaknya menutup area di sekitar kebocoran zona Swedia untuk memeriksa lokasi kejadian.

Namun, pihak berwenang pada Kamis (6/10/1022) mencabut pembatasan setelah inspeksi selesai.

Baca juga:

Jalur pipa gas Nord Stream 1 dan 2 yang menghubungkan Rusia ke Jerman menjadi pusat ketegangan geopolitik, ketika Rusia memotong pasokan gas ke Eropa sebagai balasan terhadap sanksi Barat atas invasi Moskwa ke Ukraina.

Meski jaringan pipa gas Nord Stream saat ini tidak beroperasi, keduanya masih mengandung gas sebelum bocor.

Baik Amerika Serikat dan Rusia sama-sama membantah bertanggung jawab atas kebocoran pipa gas Nord Stream.

Baca juga: Inspirasi Energi: Mengenal Nord Stream, Proyek Raksasa yang Mengirim Gas ke Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com