Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa Maroko, 2.497 Orang Tewas, 4 Negara Tawarkan Bantuan

Kompas.com - 11/09/2023, 18:43 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

RABAT, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas gempa Maroko yang dahsyat naik lagi menjadi 2.497 orang.

Sayangnya, angka tersebut masih mungkin bertambah karena Kementerian Dalam Negeri Maroko pada Senin (11/9/2023) menyampaikan, upaya pencarian dan penyelamatan masih terus berlanjut.

Sedangkan jumlah korban terluka akibat gempa Maroko, Kementerian itu mengungkap, naik menjadi 2.476 orang.

Baca juga: UPDATE Gempa Maroko, 2.012 Orang Tewas, Pemerintah Umumkan 3 Hari Berkabung

Bantuan asing

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Maroko pada Minggu (10/9/2023) mengumumkan, telah menerima tawaran bantuan dari empat negara.

"Kami telah merespons dengan baik pada tahap ini tawaran dari Spanyol, Inggris, Qatar, dan Uni Emirat Arab untuk mengirim tim pencarian dan penyelamatan," kata Kementerian itu, dikutip dari AFP.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Maroko, tim asing telah melakukan kontak dengan pihak berwenang untuk mengoordinasikan upaya tersebut.

Mereka menyebut, sejauh hari kemarin hanya empat tawaran yang diterima dengan alasan kurangnya koordinasi dapat menjadi kontraproduktif.

Sementara, di luar itu, ada banyak negara lain telah mengatakan mereka bersedia mengirimkan bantuan.

Presiden Perancis Emmanuel Macron misalnya. Dia mengatakan Perancis bersedia memberikan bantuan yang diminta Maroko.

“Maroko adalah negara berdaulat dan terserah pada negaranya untuk mengatur bantuan tersebut,” Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna mengatakan kepada BFMTV pada Senin.

Baca juga: Gempa Maroko Ikut Hancurkan Bangunan Bersejarah di Marrakesh

Dia mengumumkan pencairan 5 juta euro untuk membantu kelompok non-pemerintah yang sudah berada di Maroko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com