Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Maroko Ikut Hancurkan Bangunan Bersejarah di Marrakesh

Kompas.com - 11/09/2023, 14:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: AFP/VOA Indonesia

MARRAKESH, KOMPAS.com - Hafida Sahraouia mengamati puing-puing setelah gempa bumi mengguncang kawasan bersejarah Yahudi, bagian dari kota tua Marrakesh, pusat wisata Maroko.

“Kota itu seperti dijatuhi bom,” katanya kepada AFP pada Sabtu (9/9/2023), setelah gempa bermagnitudo 6,8 mengoyak negara Afrika tersebut pada Jumat (8/9/2023).

Gempa itu berpusat di barat daya Marrakesh dan menelan ribuan korban jiwa.

Baca juga: Korban Selamat Gempa Maroko Kekurangan Makanan dan Air

Rumah Sahraouia sendiri luluh-lantak menjadi puing, tuturnya di antara jalan-jalan sempit yang dipenuhi pecahan atap kayu dan puing-puing lain dari bangunan yang runtuh di kawasan yang berusia berabad-abad.

“Kami sedang menyiapkan makan malam ketika kami mendengar sesuatu seperti ledakan. Karena panik, saya segera keluar bersama anak-anak saya. Sayangnya rumah kami runtuh,” kata Sahraouia (50).

Kerusakan pasca-gempa dahsyat di Amizmiz, Maroko, 9 September 2023.REUTERS/ABDELHAK BALHAKI via VOA INDONESIA Kerusakan pasca-gempa dahsyat di Amizmiz, Maroko, 9 September 2023.
Dia dan keluarganya menyelamatkan diri ke lapangan besar di pinggir distrik, dan kini menghadapi masa depan yang tidak pasti.

“Kami kehilangan segalanya,” katanya.

Seorang tetangga, Mbarka El Ghabar, juga menyaksikan rumahnya hancur akibat gempa terkuat dalam sejarah Maroko.

Kota tua Marrakesh masuk dalam daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO).

Tempat wisata tersebut berhasil menarik turis sehingga menopang sekitar tujuh persen perekonomian Maroko.

Baca juga:

“Kami tertidur ketika gempa terjadi. Sebagian atap runtuh dan kami terjebak di dalam, tetapi saya dan suami berhasil melarikan diri,” Ghabar menceritakan setelah peristiwa “mimpi buruk” tersebut.

Bagi yang lain, kehilangan itu bahkan lebih menyakitkan.

Fatiha Aboualchouak mengatakan keponakannya yang berusia empat tahun termasuk di antara lebih dari 1.000 orang yang tewas.

“Saya tidak mempunyai kekuatan untuk berbicara,” kata Aboualchouak, berusia 30-an, dengan suara lemah.

Baca juga: WNI Ceritakan Detik-detik Gempa Maroko, Burung Peliharaan Kelabakan, Air Akuarium Hampir Tumpah

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Gempa di Maroko Menyisakan Duka, Meluluhlantakkan Bangunan Bersejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com