BAKHMUT, KOMPAS.com - Ukraina pada Minggu (10/9/2023) menyalahkan Rusia atas tewasnya dua pekerja bantuan di dekat Kota Bakhmut.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, kematian Emma Igual mahasiswa asal Spanyol dan Anthony Ihnat warga negara Kanada--keduanya bekerja untuk LSM Road to Relief--adalah kehilangan menyakitkan yang tak bisa diperbaiki.
Disebutkan juga bahwa dua warga negara Jerman yang bekerja untuk kelompok bantuan tersebut terluka dalam insiden di Donetsk, Ukraina timur.
Baca juga: Erdogan Minta Rusia Tidak Dipinggirkan dalam Ekspor Biji-bijian Ukraina
Kawasan industri Donetsk mengalami dampak terburuk invasi Rusia sejak Februari 2022, dan Moskwa mengeklaim telah mencaplok wilayah tersebut tahun lalu.
Kyiv mengatakan, para pekerja bantuan mendedikasikan diri untuk menekan dampak buruk terhadap warga sipil yang terjebak konflik, termasuk dengan melakukan evakuasi dan mendistribusikan bantuan kemanusiaan.
Pertempuran di Bakhmut--kota yang direbut Rusia pada Mei 2023--masih merupakan salah satu perang paling berdarah di Ukraina.
Dikutip dari kantor berita AFP, pasukan Ukraina kini bergerak maju di sepanjang sisi utara dan selatan kota tersebut.
Baca juga:
Pada Februari 2023, petugas medis AS berusia 33 tahun bernama Pete Reed tewas di dekat Bakhmut ketika kendaraan evakuasinya terkena rudal.
Kemudian pada Mei 2023, jurnalis video AFP Arman Soldin tewas di Chasiv Yar dekat Bakhmut akibat tembakan rudal.
Baca juga: Tank Leopard 1 dari Denmark, Jerman, dan Belanda Akhirnya Tiba di Ukraina
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.