RABAT, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas akibat gempa kuat di Maroko sejauh ini telah melonjak menjadi lebih dari 2.000 orang, sementara korban luka serius mencapai 1.400 orang.
Kementerian Dalam Negeri Maroko melaporkan korban dengan kondisi serius berada di provinsi-provinsi di sebelah selatan Marrakesh.
Raja Maroko Mohammed VI telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional dan memerintahkan untuk menyediakan tempat penampungan, makanan, dan bantuan lainnya bagi para korban yang selamat.
Baca juga: Lahcen Tertunduk di Sudut Apotek, Istri dan 4 Anaknya Tertimbun Puing-puing Gempa Maroko
Banyak orang menghabiskan malam kedua di tempat terbuka.
Gempa berkekuatan Magnitudo 6,8 mengguncang Marrakesh dan banyak kota pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat. Di daerah pegunungan terpencil, seluruh desa dilaporkan rata dengan tanah.
Pusat gempa berada di Pegunungan Atlas Tinggi, 71 km di barat daya Marrakesh -sebuah kota dengan status warisan dunia yang populer di kalangan wisatawan.
Namun getaran gempa juga terasa di ibu kota Rabat, sekitar 350 km jauhnya, serta Casablanca, Agadir, dan Essaouira.
Gempa Maroko terjadi pada Jumat pukul 23.11 waktu setempat atau Sabtu (9/9/2023) pukul 05.11 WIB.
Gempa susulan berkekuatan 4,9 terjadi 19 menit kemudian.
Kementerian Dalam Negeri Maroko mengatakan jumlah korban tewas paling banyak berada di Provinsi Al Haouz, diikuti Provinsi Taroudant.
Baca juga: UPDATE Gempa Maroko, 2.012 Orang Tewas, Pemerintah Umumkan 3 Hari Berkabung
Di sisi lain, jumlah korban tewas di Marrakesh jauh lebih sedikit, meskipun kota tua yang dilindungi Unesco ini mengalami kerusakan yang cukup parah.
Banyak rumah-rumah sederhana terbuat dari batu bata lumpur, bebatuan dan kayu di desa-desa pegunungan yang diyakini telah runtuh. Namun butuh waktu untuk menilai dampak kerusakan di daerah-daerah terpencil ini.
Ketika tiba di salah satu desa tersebut, wartawan BBC Nick Beake mengatakan, seorang wanita tua meratap karena 18 mayat telah ditemukan di satu tempat.
Banyak orang yang berkemah di sana untuk bermalam karena mereka takut akan gempa susulan.
Korban selamat gempa Maroko itu mengatakan bahwa mereka sangat kekurangan makanan dan air.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.