Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Bharat yang Dirumorkan Jadi Pengganti Nama India?

Kompas.com - 08/09/2023, 18:58 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

NEW DELHI, KOMPAS.com - Surat undangan makan malam di sela-sela pertemuan G20 yang dikirim Presiden India, Droupadi Murmu, telah memicu spekulasi bahwa pemerintah India ingin mengubah nama negara mereka.

Sebab dalam surat undangan itu, Murmu menyebut dirinya sebagai "Presiden Bharat".

Spekulasi tersebut menguat ketika dalam pernyataan pers pertemuan ASEAN-India, Narendra Modi disebut sebagai "Perdana Menteri Bharat".

Baca juga: India Berencana Ganti Nama Menjadi Bharat

Yang tak banyak diketahui orang, "Bharat" disebut secara gamblang dalam konstitusi India.

Pada pasal pertama konstitusi disebutkan: "India, yang adalah Bharat, merupakan kesatuan dari negara-negara bagian".

Bharat kerap digunakan untuk merujuk India dalam bahasa Hindi. Namun, dalam komunikasi resmi menggunakan bahasa Inggris, sebutan India selalu dipakai.

Apa itu Bharat?

Literatur Hindu mendefinisikan daratan yang terletak di antara pegunungan Himalaya dan lautan sebagai "Bharatvarsh".

Menurut mitologi Hindu, Bharata adalah Raja Hastinapura (sekarang disebut Hastinapur dan terletak di sebelah timur Delhi). Dia menaklukkan seluruh negeri dan dianggap sebagai raja yang saleh.

Dalam teks Hindu tertua, Rig Veda, Bharata disebutkan sebagai nama sekelompok orang.

Dunia Bharata dalam bahasa Sansekerta juga berarti tanah yang memelihara dan memberi penghidupan. Bisa juga menandakan peradaban.

Preambul konstitusi menggunakan nama 'India', sedangkan pasal pertama menyebut 'India, yang adalah Bharat'.BY ARRANGEMENT via BBC NEWS INDONESIA Preambul konstitusi menggunakan nama 'India', sedangkan pasal pertama menyebut 'India, yang adalah Bharat'.
Jawaharlal Nehru, yang kemudian menjadi perdana Menteri India pertama, menulis pada tahun 1927: "India adalah Bharata, tanah suci umat Hindu, dan bukan tanpa arti bahwa tempat-tempat ziarah Hindu yang besar terletak di empat penjuru India".

Baca juga: Xi Jinping Tak Hadiri KTT G20 India, China Diwakili PM Li Qiang

Namun Bharat bukanlah tokoh sejarah.

Akademisi yang berbasis di Paris, Catherine Clementin-Ojha, menulis dalam makalahnya pada tahun 2014: "Bharata adalah sebuah wacana tentang ruang, namun wacana yang tidak memungkinkan adanya representasi visual dari ruang tersebut. Berdasarkan wacana itu, tidak mungkin untuk menggambar peta dari makna modern kata tersebut".

Bagaimana dengan nama India dan Hindustan?

Orang-orang Persia menyebut sungai Indus dengan sebutan 'Hindu' yang kemudian menjadi 'India' dalam bahasa Latin. Nama 'India' itu sendiri juga sudah kuno.

Kaum Muslim Mughal yang memerintah negeri itu selama lebih dari dua abad membanggakan diri mereka sebagai "Badshah Hindustan", penguasa atau kaisar Hindustan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com