Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjuk Rasa Pro-Junta Tuntut Penarikan Pasukan Prancis dari Niger

Kompas.com - 03/09/2023, 11:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber DW

NIAMEY, KOMPAS.com - Puluhan ribu pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota Niger, Niamey, menuntut penarikan pasukan Perancis.

Sentimen anti-Perancis meningkat di Niger sejak pemerintahannya digulingkan dalam kudeta 26 Juli.

Wartawan kantor berita Reuters mengatakan itu adalah pertemuan terbesar sejak kudeta.

Baca juga: Rusia Diduga Sebar Disinformasi Terkait Kudeta Niger, Apa Tujuannya?

Dilansir dari DW, para pengunjuk rasa berkumpul di dekat pangkalan yang menampung tentara Prancis dan membawa spanduk bertuliskan "Tentara Prancis meninggalkan negara kami."

“Kami siap mengorbankan diri kami hari ini, karena kami bangga,” kata pengunjuk rasa Yacouba Issoufou seperti dikutip Reuters.

“Mereka menjarah sumber daya kami dan kami menjadi sadar. Jadi mereka akan keluar," tambahnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi sejumlah kudeta militer di bekas jajahan Perancis di Afrika Tengah dan Barat.

Junta militer menggulingkan Presiden Gabon Ali Bongo.

Perancis memiliki hubungan baik dengan Presiden terguling Mohamed Bazoum dan memiliki sekitar 1.500 tentara yang ditempatkan di negara Afrika Barat tersebut.

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan dia berbicara dengan Bazoum setiap hari.

Baca juga: ECOWAS Bertemu Pemimpin Junta dan Presiden Niger yang Dikudeta

"Keputusan yang akan kami ambil, apa pun keputusannya, akan didasarkan pada pertukaran dengan Bazoum," ujarnya.

Junta menyebut komentar Macron bersifat memecah belah dan mengatakan komentar tersebut merupakan bentuk hubungan neo-kolonial Perancis dengan Niger.

Mereka juga menuduh Paris melakukan campur tangan terang-terangan dalam urusan Niger.

Macron juga sempat mengumumkan bahwa Paris akan mengabaikan ultimatum yang dikeluarkan oleh junta yang memerintahkan pengusiran duta besar Perancis, Sylvian Itte.

“Kebijakan kami jelas, kami tidak mengakui para pelaku kudeta,” katanya saat itu.

Baca juga: UPDATE Kudeta Niger: Afrika Barat Setuju Aktifkan Pasukan Siaga

Pada tanggal 3 Agustus, junta mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan perjanjian militernya dengan Perancis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com