Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Federasi Sepak Bola Spanyol Resmi Minta Luis Rubiales Mundur Buntut Cium Paksa Pemain

Kompas.com - 29/08/2023, 06:19 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BARCELONA, KOMPAS.com - Para presiden regional federasi sepak bola Spanyol (RFEF) pada Senin (28/8/2023) meminta Luis Rubiales mundur dari kursi presiden setelah dia mencium paksa pemain Piala Dunia Wanita Jenni Hermoso di bibirnya.

Tindakan Rubieles tersebut telah memicu kemarahan di seluruh dunia dan dia kini tengah diskors oleh FIFA.

"Setelah kejadian baru-baru ini dan perilaku yang tidak dapat diterima yang telah merusak citra sepak bola Spanyol secara serius, para presiden regional meminta agar Luis Rubiales segera mengundurkan diri sebagai presiden RFEF," kata RFEF dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan antara para presiden regional.

Baca juga: Buntut Cium Pemain Wanita, FIFA Skors Presiden Bola Spanyol

Para presiden regional mengatakan, mereka mendukung presiden sementara Pedro Rocha untuk memimpin organisasi ke dalam dialog dan rekonsiliasi dengan semua institusi sepak bola.

Pernyataan RFEF juga mendesak perombakan dalam manajemen federasi.

"Kami akan mendesak pihak berwenang terkait untuk melakukan restrukturisasi organisasi yang mendalam dan segera di posisi-posisi strategis federasi untuk membuka jalan bagi tahap baru dalam pengelolaan sepak bola Spanyol," demikian pernyataan RFEF tersebut, dikutip dari AFP.

Para presiden regional juga mengucapkan selamat kepada tim nasional wanita atas kemenangan mereka di Piala Dunia di Australia dan Selandia Baru.

Saat ini 81 pemain, termasuk Hermoso, melakukan aksi mogok, sampai kepemimpinan federasi sepak bol Spanyol berubah.

Kejahatan kekerasan seksual

Sebelumnya pada Senin, jaksa penuntut di pengadilan kriminal tertinggi Spanyol mengatakan,  telah membuka penyelidikan awal terhadap ciuman Rubiales dengan alasan bahwa hal tersebut dapat dianggap sebagai kejahatan kekerasan seksual.

Baca juga: Diminta Mundur Setelah Cium Bibir Pemain Timnas Putri, Presiden Bola Spanyol Minta Maaf

"Jaksa dari Pengadilan Nasional telah membuka penyelidikan awal untuk melihat fakta-fakta, yang dapat merupakan pelanggaran kekerasan seksual," kata sebuah pernyataan pengadilan.

Mereka juga akan menghubungi Hermoso untuk menawarkan kesempatan untuk mengajukan gugatan dalam waktu 15 hari.

Hermoso mengatakan dalam sebuah pernyataan pekan lalu, bahwa dia merasa menjadi "korban kekerasa".

Dia menyebut ciuman yang terjadi saat upacara penyerahan medali setelah Spanyol memenangkan Piala Dunia Wanita di Sydney pada 20 Agustus lalu tidak dilakukan atas dasar suka sama suka. Sementara, Rubiales mengatakan itu tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com