Penulis: Associated Press/VOA Indonesia
MADRID, KOMPAS.com - Spanyol tampaknya menuju kebuntuan politik setelah pemilihan nasional yang berlangsung pada Minggu (23/7/2023), berakhir dengan ketidakjelasan.
Akibatnya, partai-partai sayap kanan dan kiri di negara itu tidak mempunyai jalan yang jelas untuk membentuk pemerintahan baru.
Partai Populer (PP) yang beraliran konservatif memang memenangi pemilu, tetapi partai tersebut tidak mencapai harapan untuk meraih kemenangan yang jauh lebih besar yang bisa mendepak Perdana Menteri dari kubu Sosialis, Pedro Sanchez.
Baca juga: Kekeringan Parah di Spanyol Munculkan Gereja yang Terendam
Sebaliknya, jumlah suara yang diraih partai pimpinan kandidat Alberto Nunez Feijoo jauh di bawah ekspektasi jajak pendapat pada umumnya terkait kampanye.
Meskipun Partai Sosialis Sanchez meraih tempat kedua, mereka dan partai-partai sekutu merayakan keberhasilan tersebut seperti kemenangan.
Pasalnya, kekuatan gabungan mereka meraih kursi sedikit lebih banyak daripada PP dan sayap kanan.
Aliansi yang kemungkinan akan mendukung Sanchez memiliki total jumlah 172 kursi di parlemen, sementara kubu sayap kanan yang mendukung Feijoo mendapat 170 kursi.
Hasil pemilihan yang lebih ketat dari perkiraan ini kemungkinan akan menghasilkan perebutan politik selama berminggu-minggu dan ketidakpastian mengenai pemimpin negara berikutnya.
Baca juga: Berusia 115 Tahun, Wanita Spanyol Dinobatkan jadi Wanita Tertua di Dunia
Perdana menteri mendatang hanya akan dipilih setelah anggota parlemen ditetapkan di Kongres Deputi yang baru.
Tetapi peluang Sanchez untuk mendapat dukungan dari 176 anggota parlemen guna membentuk pemerintahan juga tidak besar. Jumlah 176 adalah mayoritas absolut di parlemen yang berbasis di Madrid.
Hasil perolehan suara tersebut telah membuat partai garis keras separatis Catalan Junts, yang berarti "Bersama," berpotensi sebagai penentu jalan bagi kemenangan Sanchez.
Jika Junts meminta diadakannya referendum untuk penentuan status wilayah timur laut Catalonia, tampaknya hal tersebut menjadi harga yang terlalu mahal yang harus dibayar Sanchez untuk melanggengkan kembali langkahnya menjadi perdana menteri.
"Kami tidak akan mendukung Pedro Sanchez sebagai perdana menteri jika kami tidak mendapatkan apapun," ujar Miriam Nogueras dari Partai Junts setelah hasil pemilihan pada hari Minggu itu membuat partainya kini memegang kendali.
Baca juga: Spanyol Geger Bom Surat, Perdana Menteri dan Kedubes Ukraina Dapat Kiriman
Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Pemilu Spanyol Berakhir dengan Kebuntuan Politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.