Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Luar Negeri China Hilang, Menlu AS Ungkapkan Dugaannya

Kompas.com - 21/07/2023, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Beijing mengumumkan awal bulan ini bahwa Menteri Luar Negeri China Qin Gang akan melewatkan pertemuan ASEAN karena alasan kesehatan.

Tetapi mereka kemudian menghapus semua referensi untuk klaim tersebut. Qin pun tidak pernah terlihat publik selama hampir sebulan.

Dilansir dari Sky News, Menteri Luar Negeri AS Alexander Downer menduga Qin menderita masalah kesehatan yang parah.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-512 Serangan Rusia ke Ukraina: Wagner Latih Pasukan Belarus, Rusia-China Latihan di Laut Jepang

Hal ini yang menurut Downer, mungkin menjadi penyebab di balik ketidakhadiran publik Qin, yang telah hilang dari publik selama lebih dari tiga minggu.

"Saya pikir satu-satunya penjelasan yang mungkin adalah dia tidak sehat, dan mereka tidak ingin berbicara terlalu banyak tentang kesehatannya," kata Downer kepada pembawa acara Sky News, Chris Kenny. "Sepertinya tidak mungkin dia dipecat."

Qin yang telah hilang selama hampir sebulan memicu kekhawatiran yang berkembang, terutama terkait ketidakhadirannya dari pertemuan diplomatik penting.

Beijing mengumumkan pada 11 Juli bahwa Qin tidak akan menghadiri KTT ASEAN di Indonesia, dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengatakan kepada wartawan bahwa Qin akan melewatkan pembicaraan karena alasan kesehatan.

Namun, setelah satu minggu berlalu dan semua referensi tentang kesehatan Qin telah dihapus dari transkrip resmi pembicaraan pers dan pengarahan China, dia juga tetap tidak tersedia untuk bertemu dengan diplomat lain.

Kementerian Luar Negeri China sekarang telah mengkonfirmasi Qin tidak akan lagi menghadiri konferensi besar lainnya. Dia juga akan melewatkan pembicaraan BRICS di Afrika Selatan pada 24-25 Juli.

Ketidakhadiran diplomat senior yang tiba-tiba dan berkepanjangan memiliki implikasi yang signifikan bagi upaya Beijing untuk terlibat di panggung internasional.

Baca juga: Indonesia dalam Dinamika BRICS di Tengah Konflik China-India

Beberapa ahli mengatakan hal itu dapat menciptakan masalah kredibilitas dan meningkatkan kecurigaan tentang bagaimana negara tersebut membina hubungan diplomatik.

Ini juga menghambat upaya negara-negara lain untuk menjadwalkan pembicaraan tingkat tinggi.

Reuters melaporkan bahwa Inggris sekarang tidak dapat mengkonfirmasi kunjungan dari Qin  dan bahwa diplomat top Uni Eropa Josep Borrell terpaksa menunda perjalanan yang direncanakan sampai musim semi.

Baca juga: Topan Talim Mendekat, Puluhan Ribu Penduduk di China dan Vietnam Dievakuasi

Prediktabilitas dan stabilitas disebut banyak pihak jadi landasan hubungan internasional. Ketidakpastian saat ini berpotensi merusak kepercayaan pada Beijing dan memperbarui pengawasan terhadap fungsi urusan internalnya yang dikenal tertutup.

Dalam upaya nyata untuk mengekang spekulasi, komentar pada artikel yang menyebutkan Qin dibagikan di aplikasi perpesanan WeChat bahkan telah dinonaktifkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com